Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Beban usaha turun 2,21% menjadi Rp 770,93 miliar. Jumlah ini terdiri atas beban umum dan administrasi yang turun 0,6% menjadi Rp 156,69 miliar dan beban penjualan yang turun 2,6% menjadi 614,24 miliar.
Memasuki paruh kedua 2020, INTP optimis industri semen akan lebih menggeliat. Hal ini seiring dengan adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga sektor konstruksi bisa bergerak lebih cepat.
Baca Juga: Laba naik di kuartal I, simak rekomendasi saham Indocement (INTP)
Tahun ini, INTP mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp 1,1 triliun. Jumlah ini lebih rendah dari rencana awal yang mencapai Rp 1,4 triliun. Namun, capex tahun ini sedikit lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya Rp 1 triliun.
Adapun capex ini akan dialokasikan untuk beberapa keperluan, salah satunya penyelesaian proyek fasilitas refused derived fuel (RDF) atau pengolahan sampah menjadi bahan bakar di pabrik Citeureup, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News