Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Lebih lanjut, saat ini ELSA juga telah menjajaki jasa yang mendukung penyediaan energi bagi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) denga nmelakukan jasa kerja ulang reparasi sumur geotermal.
Wahyu mengatakan, hal ini dilakukan salah satunya guna mendukung target bauran energi yang dicanangkan Pemerintah melalui jasa EBT. Ada dua jasa yang dikembangkan ELSA, yakni drilling fluid services dan workover atau kerja ulang reparasi sumur.
Namun, jasa kerja pengerjaan ulang di sumur geothermal ini belum berdampak signifikan terhadap pundi-pundi pendapatan ELSA karena memang lini bisnis ini baru dikembangkan oleh ELSA. Pada kuartal pertama tahun ini pun Wahyu mengatakan ELSA belum menerima kontrak baru untuk bisnis ini.
Baca Juga: Analis: Kinerja TOWR akan ditopang penyewaan menara dan segmen fiber optic
Perusahaan jasa pertambangan minyak dan gas ini menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 1 triliun untuk tahun ini. Adapun capex akan digunakan di antaranya mendorong pertumbuhan bisnis, pengelolaan kapasitas yang ada, serta pengembangan bisnis baru.
Kontan.co.id mencatat, tahun ini ELSA tengah fokus pada beberapa proyek di jasa hulu migas dan jasa pengelolaan lapangan migas. Untuk jasa hulu migas, ELSA masih menggarap sejumlah pekerjaan besar salah satunya adalah survey seismic 2D dan 3D Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News