Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang digelar hari ini tergolong sepi peminat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk pada lelang sukuk kali hanya Rp 14,56 triliun.
Asal tahu saja, nilai tersebut lebih rendah dari lelang sukuk sebelumnya yang digelar pada Selasa (23/3). Kala itu, jumlah penawaran yang masuk masih mencapai Rp 17,16 triliun.
Dari penawaran yang masuk hari ini, pemerintah hanya menyerap sebanyak Rp 7,35 triliun. Jumlah tersebut sebenarnya di bawah target indikatif pemerintah yang sebesar Rp 10 triliun. Oleh karena itu, pemerintah pada esok hari, Rabu (7/4) akan mengadakan lelang greenshoe option agar bisa mencapai target indikatif tersebut.
Walau lelang kali ini kurang bergairah, namun seri PBS027 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2023 menjadi primadona. Seri ini memiliki jumlah penawaran masuk hingga Rp 3,26 triliun.
Seri tersebut sekaligus menjadi seri yang paling banyak dimenangkan. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,9 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 4,91%.
Associate Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menjelaskan, seri PBS027 menjadi incaran peserta dari kelompok perbankan. Menurutnya, dengan likuiditas yang masih berlimpah, perbankan akhirnya menyalurkan ke seri dengan jangka pendek guna menghindari volatilitas.
Baca Juga: Ini penyebab lelang sukuk hari ini (7/4) hanya kantongi Rp 14,56 triliun
“Mereka (perbankan) memanfaatkan likuiditas yang ada untuk masuk ke jangka pendek, karena punya risiko rendah seiring volatilitas yang lebih terjaga. Sehingga perubahan harga dan yield pun lebih rendah dari seri-seri lainnya di tengah kondisi pasar yang penuh kehati-hatian ini,” ungkap Ramdhan kepada Kontan.co.id, Selasa (6/4).
Sementara terkait besaran yield pada lelang SBSN kali ini, Ramdhan melihatnya sudah cukup baik dan sesuai dengan kondisi pasar sekunder. Oleh karena itu, jumlah penawaran yang dimenangkan juga terhitung cukup banyak. Mengingat pada lelang SBN pekan lalu, pemerintah hanya memenangkan sekitar Rp 4 triliun saja.
Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:
- Seri SPN-S 07102021 mendapatkan nilai penawaran Rp 2,1 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,05 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,2%.
- Seri PBS027 mendapatkan nilai penawaran Rp 3,26 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,9 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,91%.
- Seri PBS017 mendapatkan nilai penawaran Rp 1,43 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 900 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,77%.
- Seri PBS029 mendapatkan nilai penawaran Rp 3,05 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,4 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,65%.
- Seri PBS004 mendapatkan nilai penawaran Rp 2,61 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 35 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,69%.
- Seri PBS028 mendapatkan nilai penawaran Rp 2,12 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 60 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,19%.
Selanjutnya: Kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi positif meski yield terus naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News