kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini sentimen yang mengangkat IHSG hingga 3,80% dalam sepekan


Jumat, 27 November 2020 / 20:13 WIB
Ini sentimen yang mengangkat IHSG hingga 3,80% dalam sepekan
ILUSTRASI. Dari lima hari perdagangan pekan ini, IHSG hanya turun sehari pada Rabu (25/11).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,41% ke level 5.783,34 pada perdagangan Jumat (27/11). Apabila melihat dalam sepekan, IHSG berhasil terangkat hingga 3,80%. Dari lima hari perdagangan pekan ini, IHSG hanya turun sehari pada Rabu (25/11).

Dennies Christoper Jordan Analis Artha Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG menguat seiring optimisme akan pemulihan ekonomi di akhir tahun 2020. “Investor masih terfokus pada perkembangan vaksin dan angka kasus baru. Dari dalam negeri minim sentimen data perekonomian,” ujar Dennies dalam riset, Jumat (27/11).

 Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, dalam sepakan market mengapresiasi kebijakan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih yakni Joe Biden untuk terus meningkatkan program stimulus. “Menurut saya, market lebih antusias serta mengapresiasi terkait dengan perkembangan penelitian vaksin Covid-19 yang semakin progresif,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (27/11).

Masih dari global, pasar juga antusias dengan rumor bahwa Presiden AS terpilih Joe Biden berencana mencalonkan mantan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen sebagai menteri keuangan.

Baca Juga: Sentimen risk-on mengangkat rupiah menguat 0,56% dalam sepekan ini

Selanjutnya, IHSG juga tersokong sentimen dari kenaikan harga komoditas dunia akibat faktor meningkatnya permintaan memberikan sinyal yang kuat bahwa perekonomian dunia sedang mengalami masa pemulihan.

“Sedangkan dari domestik selain euforia Omnibus Law, juga berkaitan dengan apresiasi market terhadap keputusan BI untuk menurunkan BI 7DRRR sebesar 25 bps dalam rangka mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Nafan.

Baca Juga: IHSG menguat 3,80% dalam sepekan disokong masuknya dana asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×