kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini sektor yang menarik di 2018 versi analis


Jumat, 17 November 2017 / 19:17 WIB
Ini sektor yang menarik di 2018 versi analis


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan sektor industri dasar yang melebihi IHSG menunjukkan bahwa sektor ini mulai dilirik para pelaku pasar di tahun ini. Namun untuk tahun depan, analis menyarankan untuk melirik saham dari sektor lain yang bisa menyusul pertumbuhan sektor ini.

Selama tahun 2017 ini, sektor industri dasar telah tumbuh 22,87% year-to-date (ytd). Pertumbuhan ini melebihi IHSG yang pertumbuhannya hanya mencapai 14,25% ytd.

Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat mengatakan, kenaikan sektor industri dasar ini memperlihatkan bahwa saham-saham sektor industri dasar kini mulai dilirik oleh para pelaku pasar. Mereka mulai mengerti bahwa valuasi saham-saham di sektor industri dasar ternyata masih sangat murah sehingga para pencari cuan di pasar modal pun mulai memburu saham-saham ini, membuat sektor industri dasar bergerak naik melebihi pertumbuhan IHSG.

Namun, untuk tahun depan, Teguh melihat para pelaku pasar sebaiknya melirik saham di sektor yang saat ini performanya masih di bawah IHSG. Diantaranya ialah saham di sektor agrikultur dan properti.

Bangkitnya harga komoditas seperti batubara dan nikel diperkirakan juga akan merembet ke pergerakan harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) serta komoditas perkebunan lainnya. Hal ini bisa turut menopang kinerja saham-saham di sektor perkebunan yang juga bisa ikut membuat saham-saham di sektor ini ikut tumbuh.

Teguh juga menyarankan para pelaku pasar untuk melirik sektor properti. "Geliat di sektor properti sekarang sudah mulai terlihat. Adanya kelonggaran kebijakan moneter dari pemerintah dan pembangunan infrastruktur bisa mendorong emiten di sektor ini," papar Teguh.

Senada, Analis First Asia Capital David Sutyanto pun melihat sektor agrikultur bisa tumbuh di tahun depan. Ia juga melihat masih adanya potensi pertumbuhan di sektor tambang sehingga menyarankan para pelaku pasar untuk memperhatikan saham-saham di sektor ini untuk tahun 2018 nanti. Meski begitu, sektor properti dipandang tak akan mampu tumbuh secepat kedua sektor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×