kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,98   5,63   0.61%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga sektor saham andalan tahun depan


Rabu, 15 November 2017 / 08:49 WIB
Tiga sektor saham andalan tahun depan


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun politik, pasar Indonesia pada 2018 diprediksi masih tetap bertumbuh. Sektor pertambangan, infrastruktur dan jasa diyakini akan menjadi andalan Indonesia pada 2018.

UOB Indonesia memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3% pada 2018. Hal ini didukung fundamental ekonomi yang kuat.

Enrico Tanuwidjaja, Ekonom UOB Indonesia, mengatakan, kekuatan fundamental ekonomi Indonesia didukung konsumsi swasta, pertumbuhan belanja investasi, serta peningkatkan kinerja ekspor. Pada kuartal III-2017, pertumbuhan permintaan konsumsi swasta stabil di angka 5,0% year-on-year (YoY).

Sementara belanja investasi naik 7,1% dan ekspor menanjak 17,3%. Pertumbuhan ekonomi global, perbaikan harga komoditas serta program infrastruktur domestik diyakini mendukung pertumbuhan tahun depan. Proyeksi ini juga didukung komitmen pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan iklim investasi," kata Enrico dalam acara UOB Indonesias Economic Outlook 2018: Navigating Your Business in Uncharted Waters, di Jakarta, kemarin.

UOB lndonesia menggarisbawahi tiga sektor utama yang akan terus memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan. Ketiga sektor itu adalah pertambangan, infrastruktur dan jasa. Hal ini ditopang perbaikan harga komoditas, program infrastruktur domestik, pertumbuhan ekonomi digital dan pertumbuhan kelas menengah lndonesia.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, stabilitas makroekonomi yang inklusif dan berkesinambungan mendorong pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan. "Pada 2018, kebijakan fiskal pemerintah akan diarahkan ke infrastruktur," kata dia.

Ada beberapa emiten LQ45 pada 2018 yang menarik dicermati. Emiten itu antara lain AALI, ADRO, BBRI, BMRI, ICBP, LSIP dan WIKA.

Dari pasar global, ada sentimen dari kebijakan The Fed. Namun, Gubernur The Fed yang baru, Jerome Powell, lebih dovish, sehingga diyakini tidak akan mengerek bunga secara agresif.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Taye Shim memperkirakan, pertumbuhan PDB 2017 akan berkisar 5,1% dan 2018 berkisar 5,2%. Namun, mengingat pertumbuhan PDB hingga kuartal III-2017 sebesar 5,03%, dia menduga perkiraan pertumbuhan 2017 sebesar 5,1% masih menjadi tantangan.

"Prospek investasi lebih moderat, mengingat sudah memasuki tahun pra-pemilu 2018. Kami percaya kegiatan perdagangan harus ditingkatkan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×