kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sederet faktor yang akan memuluskan aksi ekspansi Grand House Mulia (HOMI)


Jumat, 13 November 2020 / 14:43 WIB
Ini sederet faktor yang akan memuluskan aksi ekspansi Grand House Mulia (HOMI)
ILUSTRASI. Perumahan yang dikembangkan PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) di Serpong, Tangerang.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengesahan Undang-undang sapu jagad alias Omnibus Law digadang-gadang menjadi angin segar bagi sektor properti. Direktur PT  Grand House Mulia Tbk (HOMI) Rio Handono mengatakan, pada prinsipnya, HOMI menyambut baik dan mendukung langkah pemerintah untuk mempermudah perizinan usaha guna mendukung berkembangnya perekonomian Indonesia.

Salah satunya yakni langkah pemerintah yang telah mengesahkan UU No. 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja. Undang-undang ini, salah satu tujuannya adalah memangkas proses perizinan yang dapat memudahkan pengusaha di bidang properti. Salah satu kemudahan yang diperoleh diantaranya untuk pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) dan laik fungsi.

Selain itu, dalam omnibus law, warga Negara asing (WNA) juga diperbolehkan untuk memiliki unit apartemen di Indonesia. Rio mengatakan, dengan diperbolehkan warga asing untuk memiliki properti berupa satuan rumah susun (sarusun) dengan hak milik, maka akan berdampak pada meluasnya pangsa pasar HOMI.

Baca Juga: Duh, laba bersih Uni-Charm Indonesia (UCID) ambles 39% hingga kuartal III-2020

“Aturan ini dapat memperluas pangsa pasar dalam memasarkan produk HOMI yang akan dibangun oleh HOMI, yaitu high rise apartment yang direncanakan oleh HOMI. Tentu dengan harga yang lebih terjangkau dengan kelebihan lokasi yang bertetangga dengan BSD Serpong,” ujar Rio kepada Kontan.co.id.

Untuk diketahui, dalam jangka panjang, HOMI berencana untuk membangun kompleks mixed used hi-rise apartemen di area yang bersebelahan dengan Bumi Serpong Damai (BSD), dengan target lebih dari 1.000 unit Apartemen. Adapun luas tanah yang akan digunakan bakal menyesuaikan dengan rencana  proyek tersebut.

HOMI masih memasang target optimistis tahun ini. Pasca melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten properti ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 30% dibanding torehan pendapatan tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Panin Dubai Syariah (PNBS) rights issue, kepemilikan Bank Panin akan naik jadi 66,85%

Dari sisi bottomline, Rio Handono berharap ada peningkatan laba bersih sekitar 12% tahun ini. Sebagai gambaran, tahun lalu HOMI membukukan pendapatan Rp 31,69 miliar dengan torehan laba bersih senilai Rp 3,97 miliar.




TERBARU

[X]
×