Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
"Sehingga akan ada penurunan pendapatan seharusnya," kata Chris ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (30/3). Selain itu, tambahnya, dilihat dari penjualan LPKR juga tidak terlalu tinggi. Berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, recurring income LPKR berkontrisbusi hingga 70%.
Chris menambahkan untuk saat ini bagi investor yang masih memegang saham LPKR lebih baik hold terlebih dahulu karena sudah terkoreksi cukup dalam. Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Senin (30/3), saham LPKR sudah terkoreksi hingga 46,69% ke level Rp 129.
Walau terkoreksi cukup dalam, LPKR masih banyak dilirik oleh investor asing. Berdasar RTI Business, sejak awal tahun LPKR mencatatkan aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing hingga Rp 19,17 miliar.
Baca Juga: Investor asing masih berburu bluechips ini di tengah aksi jual, saham apa saja?
Padahal, investor asing cenderung melakukan aksi jual (net sell) bersih hingga Rp 10,03 triliun secara year to date.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas beranggapan, investor asing masih mencatatkan net buy karena LPKR memiliki prospek jangka panjang. Apalagi, secara valuasi harganya sudah di bawah nilai buku.
"Sudah diskon dilihat dari PBV-nya," jelas Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (30/3).
Baca Juga: Saham LPKR jadi salah satu bluechips yang diburu investor, ini kata analis?
Sukarno merekomendasikan investor hold atau buy saham LPKR untuk jangka panjang, lebih dari setahun. Akan tetapi, untuk jangka pendek disarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu atau strategi trading buy dengan pola teknikal swing trade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News