kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini ringkasan berita di halaman rekomendasi


Kamis, 17 Juli 2014 / 06:16 WIB
Ini ringkasan berita di halaman rekomendasi
ILUSTRASI. Download Stumble Guys 0.45.4 APK Terbaru di Android & iOS, Lengkap dengan Link Resmi


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. KONTAN harian pada Rabu (16/7) pada halaman empat rubrik rekomendasi menulis beberapa berita. Salah satunya, adalah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang kian ekspansif.

Kali ini, ICBP mendiversifikasi usaha dengan memasuki bisnis popok bayi sekali pakai (diapers). Untuk menggarap bisnis ini, ICBP mendirikan joint venture dengan perusahaan asal Jepang, Oji Holdings Corporation.
Sebelumnya, ICBP masuk bisnis minuman non-alkohol bersama Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte Ltd dengan merek dagang Ichi Ocha.

ICBP juga mendirikan perusahaan patungan dengan JC Comsa Corporation bernama PT Indofood Comsa Sukses Makmur yang bergerak di bidang jaringan restoran.
Analis menilai positif sejumlah ekspansi ICBP. Sebab ini bisa mendukung pertumbuhan jangka panjang.
 
Kedua kami memiliki berita saham PT Timah Tbk (TINS). Berita ini bercerita tentang, harga jual timah jauh dari ekspektasi. Manajemen TINS menuturkan, pada Juli, harga jual timah di US$ 22.000 hingga US$ 23.500 per ton. Ini disebabkan, ekspor timah dari Indonesia terlalu tinggi.

Sebelumnya, TINS berharap harga jual pada Juli harga mencapai level tertinggi di US$ 25.000 per ton. Pada Mei-Juni 2014, volume ekspor timah dari Indonesia mencapai 12.000 ton per bulan. Padahal, idealnya, ekspor timah dari Indonesia maksimal 5.000 ton-6.000 ton per bulan agar produsen mendapat harga jual lebih baik. Manajemen menilai, masih ada praktik ekspor ilegal.

Kami juga memiliki berita saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang ingin akuisisi konsesi pertambangan (KP) batubara. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tengah melakukan uji tuntas (due diligence) tiga KP batubara yang jadi target akuisisi.

Target pertama adalah tambang batubara milik perusahaan Australia, Ignite Energy Resources Ltd (IER). PTBA memang sudah berencana mencaplok 30% saham tambang yang memiliki cadangan batubara 16,4 miliar ton ini. Selain PTBA juga tengah menggelar due diligence tambang di Sumatra dan Kalimantan.

Selanjutnya kami menulis saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang semakin getol mengincar beberapa proyek ruas jalan tol. Pada semester kedua tahun ini, CMNP membidik sedikitnya tiga ruas tol yang sedang proses tender, yakni ruas tol Bojong Gede-Yasmin-Ciawi (Bomici), ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), serta ruas tol Balaraja-Serpong (Balapong).

Terakhir kami menulis prediksi rupiah. Di pasar spot, Rabu (16/7), rupiah menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,32% dari hari sebelumnya menjadi 11.698. Sebaliknya kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah terdepresiasi 0,82% menjadi 11.805. Analis menilai, rupiah melemah karena tekanan dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, euforia perhelatan pemilihan umum presiden (pilpres) sudah mulai pudar. Pasar justru berhadapan dengan ketidakpastian baru karena dua pasang calon presiden dan wakil presiden sama-sama mengklaim kemenangan.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×