Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), entitas pertambangan nikel Grup Harita berencana melakukan initial public offering (IPO). Melansir prospektus IPO di laman e-IPO, Rabu (15/3), NCKL akan melepas sebanyak-banyaknya sebesar 12,09 miliar saham baru.
Jumlah saham yang dilepas mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 18% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga penawaran yang dipasang berkisar antara Rp 1.220 sampai dengan Rp 1.250 per saham. Sehingga, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini berkisar antara Rp 14,75 triliun sampai dengan Rp 15,11 triliun.
Trimegah Bangun Persada akan menggunakan dana jumbo hasil IPO ini untuk tujuh keperluan. Pertama, sekitar 5,46% akan digunakan oleh NCKL untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya. Kedua, sekitar 6,05% akan digunakan oleh NCKL untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan
Baca Juga: Harga IPO Trimegah Bangun Persada (NCKL) Rp 1.220 - Rp 1.250 Per Saham
Ketiga, sekitar 15,13% akan digunakan oleh NCKL untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Keempat, sekitar 0,89% akan digunakan oleh NCKL untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.
Kelima, sekitar 2,12% akan digunakan oleh NCKL untuk belanja modal. Keenam, sekitar 32,27% untuk keperluan entitas anak dan entitas Asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman. Ketujuh, sisanya sekitar 38,08% akan digunakan oleh NCKL untuk modal kerja (working capital).
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yakni PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT OCBC Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Baca Juga: Tambang Nikel Grup Harita Mau IPO, Incar Dana Jumbo Hingga Rp 15,11 Triliun
Asal tahu, NCKL adalah perusahaan nikel murni dengan kemampuan hulu dan hilir dengan pengalaman operasional lebih dari 10 tahun di Pulau Obi. NCKL diekspektasikan menjadi emiten produsen nikel murni terbesar di Indonesia dibandingkan perusahaan tambang nikel tercatat lainnya di Indonesia yang merupakan perusahaan tambang terdiversifikasi yang memproduksi komoditas lainnya. Fokus utama NCKL adalah menjadi perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel yang terintegrasi.
NCKL dan entitas anak memiliki dan mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 4.247,00 hektare di Kawasi yang dioperasikan oleh NCKL, dan 1.276,99 hektare di Loji yang dioperasikan oleh Gane Permai Sentosa keduanya terletak di Pulau Obi, provinsi Maluku Utara. Sehingga, total luas kawasan pertambangan sebesar 5.523,99 hektare.
Selain itu, sampai dengan saat ini, entitas anak NCKL memiliki dua prospek pertambangan nikel yaitu Obi Anugerah Mineral memiliki luas 1.775,40 hektare di Tabuji-Lauwi dan Jikodolong Megah Pertiwi memiliki luas 1.884,84 hektare di Jikodolong. Keduanya terletak di Pulau Obi.
Per tanggal 30 September 2022, sumber daya mineral telah ditentukan dalam deposit yang terletak di dua proyek pertambangan aktif NCKL, Tambang Kawasi dan Tambang Loji, serta Prospek Jikodolong NCKL yang sedang dikembangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News