Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang nikel milik Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Calon emiten berkode NCKL ini akan melepas maksimal 12,09 miliar saham baru.
Merujuk prospektus perseroan, nilai tersebut setara dengan 18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Trimegah Bangun Persada pasca IPO. Nilai nominalnya sebesar Rp 100 setiap saham.
Adapun NCKL memasang harga IPO di kisaran Rp 1.220 hingga Rp 1.250 per saham. Dengan begitu, Trimegah Bangun Persada berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 15,11 triliun.
Baca Juga: Butuh Dana Bangun Smelter, Perusahaan Tambang Mineral Bersiap Jaring Dana via IPO
Dalam pengumumannya, rencananya dana hasil IPO sebanyak 5,46% atau sekitar Rp 825 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Harita Jayaraya dan 6,05% atau sekitar US$ 60 juta untuk membayar utang ke PT Dwimuria Investama Andalan.
NCKL menyebutkan telah melakukan perjanjian pinjaman pada 14 Januari 2020 dengan Dwimuria Investama Andalan, Adapun jumlah pinjaman yang diterima NCKL sebesar US$ 80 juta. Saldo pinjaman per 28 Februari 2023 adalah sebesar US$ 60 juta. NCKL berencana akan melunasi sisa pinjaman tersebut.
Kemudian sekitar sebanyak 15,13% atau sekitar US$ 150 juta pembayaran utang ke Bank OCBC NISP dan pembayaran term loan 1 dan 3 sebesar 0,89% ata masing-masing US$ 1,13 juta dan US$ 7,70 juta kepada Bank OCBC.
Selanjutnya 2,12% dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) termasuk untuk pembelian alat berat sekitar 33 unit seperti bulldozer, fuel truck, rock breaker dan alat berat lainya. Sementara 32,27% akan dipinjamkan ke entitas anak usaha. Sedangkan sisanya sekitar 38,08% untuk modal kerja atau working capital.
Baca Juga: Perusahaan Tambang Mineral Ini Akan IPO, Butuh Dana Bangun Smelter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News