kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini rencana Gihon Telekomunikasi setelah melantai di bursa


Senin, 09 April 2018 / 12:47 WIB
Ini rencana Gihon Telekomunikasi setelah melantai di bursa
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham GHON dan TDPM di BEI


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) bersiap membayar utang ke Bank Mandiri (BMRI). Hal ini menjadi salah satu langkah yang memang diambil perusahaan setelah melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Selain itu, GHON juga akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi pembangunan menara.

Rudolf P Nainggolan, Direktur Utama GHON menyatakan pihaknya akan membayar utang kepada Bank Mandiri berkisar Rp 90 miliar. Sehingga total utang GHON nantinya menjadi Rp 60 miliar. “Dengan pembayaran utang ini, kami ingin perusahaan menjadi lebih sehat,” kata Rudolf di BEI, Senin (9/4).

Dia menyatakan untuk utang jatuh tempo tahun ini, juga masih sedikit. Pihaknya ingin secara bertahap memperkecil porsi utang perusahaan. Untuk itu, dengan pembayaran lewat dana IPO itu, perusahaan bisa lebih gesit.

Sampai dengan September 2017, GHON sudah mengoperasikan 443 sites telekomunikasi, dan 193 kolokasi. Rudolf menambahkan, sampai Desember 2018, setidaknya GHON sudah mengoperasikan 491 sites menara dengan 212 kolokasi.

Terkait dengan ekspansi menara, GHON ingin mempertahankan tenancy ratio sebesar 1,3. “Kami akan pertahankan tenansi sekitar itu, biar seimbang dengan pertumbuhan menara,” katanya.

Terkait dengan belanja modal, setidaknya perusahaan mematok sebanyak 15% dari nilai aset menara saat ini. Bila satu menara memiliki nilai investasi Rp 1 miliar maka aset saat ini berkisar Rp 491 miliar. Alhasil, diperkirakan, nilai capex tahun ini berkisar Rp 73,65 miliar.

Tahun 2018, GHON menargetkan pertumbuhan menara bisa bertambah 15%. Sedangkan pada tahun ini, GHON membidik pendapatan sebesar Rp 103 miliar. “Labanya sekitar 25% dari pendapatannya,” tambahnya.

Sebagai catatan, GHON mengantongi dana IPO sebesar Rp 178,87 miliar. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk menurunkan nilai kewajiban perusahaan di mitra perbankan, sedangkan sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja dan belanja modal Gihon yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×