Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk terus menggenjot upaya ekspansi ke tambang mineral. Emiten dengan kode saham BRMS ini akan mengoperasikan tambang emas, tembaga, hingga seng dan timah hitam yang tersebar di Sumatra dan Sulawesi.
Melalui anak usahanya yakni PT Citra Palu Minerals (CPM), BRMS memiliki hak konsesi pertambangan emas seluas 85.180 hektare yang tersebar di Sulawesi Tengah dan Selatan.
CPM memiliki enam blok pertambangan dengan cadangan sumberdaya bijih sebesar 7,9 juta ton dengan valuasi nilai kotor (gross value) senilai US$ 1,47 miliar.
Baca Juga: Produksi emas batangan, Bumi Resources Minerals (BRMS) gandeng Antam
Salah satu proyek yang akan beroperasi dalam waktu dekat adalah tambang emas Poboya yang memiliki cadangan bijih sebesar 3,9 juta ton dengan usia tambang 8 tahun.
“Kegiatan operasional tambang Poboya akan dimulai pada akhir 2019,” ujar Direktur sekaligus Investor Relations BRMS Herwin Wahyu Hidayat di Jakarta, Rabu (6/11).
Pada tahun pertama, produksi di tambang Poboya ditargetkan sebeesar 100.000 ton bijih per tahun. Untuk tahun selanjutnya, produksi akan konsisten sebesar 180.000 ton bijih per tahun.
Hingga saat ini, proses pembangunan pabrik telah mencapai 87%. Adapun proses dry run dan wet run akan dilakukan pada akhir tahun dan setelahnya akan dilakukan uji coba produksi.
Baca Juga: Laba anjlok 63%, ini penjelasan managemen Bumi Resources (BUMI)
BRMS berencana mengolah bijih emas menjadi dore bullion lewat fasilitas smelter milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Pulogadung, Jakarta, untuk kemudian diproses menjadi emas batangan.