kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Produksi emas batangan, Bumi Resources Minerals ​(BRMS) gandeng Antam


Rabu, 06 November 2019 / 17:21 WIB
Produksi emas batangan, Bumi Resources Minerals ​(BRMS) gandeng Antam
Public Expose BRMS 2019.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan memulai produksi tambang emasnya. Hal ini sehubungan dengan hampir rampungnya konstruksi fasilitas produksi di Tambang Poboya, Sulawesi Tengah.

Pengoperasian tambang emas Poboya dilakukan melalui PT Citra Palu Minerals (CPM). Lewat CPM, BRMS memiliki hak konsesi pertambangan emas seluas 85.180 hektare yang tersebar di Sulawesi Tengah dan Selatan.

Baca Juga: Gandeng Freeport & Amman Mineral, BRMS buka opsi kerjasama bangun smelter

“Kegiatan operasional tambang Poboya akan dimulai pada akhir 2019,” ujar Direktur sekaligus Investor Relations BRMS Herwin Wahyu Hidayat di Jakarta, Rabu (6/11).

Hingga saat ini, proses pembangunan pabrik telah mencapai 87%. Adapun proses dry run dan wet run akan dilakukan pada akhir tahun dan setelahnya akan dilakukan uji coba produksi.

Lebih lanjut BRMS berencana untuk mengolah bijih emas menjadi dore bullion ke fasilitas smelter milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Pulogadung, Jakarta Timur, untuk kemudian diproses menjadi emas batangan. 

“Perusahaan rencananya akan mengolah menjadi dore bullion yang nantinya (bijih emas) akan dikirim dengan pesawat dan pengawalan ke fasilitas smelter logam mulia milik Antam untuk diproses menjadi emas batangan,” ujar Herwin.

Baca Juga: Tambang Poboya belum beroperasi, Bumi Resources (BRMS) bertopang ke jasa konsultasi

Setelah emas tersebut sudah berbentuk batangan, maka BRMS akan menjualnya ke pasar domestik seperti kepada ANTM sendiri, Pegadaian, maupun diekspor ke luar negeri.“Pasar emas itu mudah sekali, sama seperti minyak,” ujar Herwin. 

Untuk diketahui, produksi di tambang Poboya ditargetkan sebesar 100.000 ton bijih per tahun pada tahun pertama operasional. Untuk tahun selanjutnya, produksi akan konsisten pada angka 180.000 ton bijih per tahun

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) mengantongi laba US$ 1,02 juta di kuartal III-2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×