kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini rencana ekspansi M Cash usai IPO


Jumat, 10 November 2017 / 20:55 WIB
Ini rencana ekspansi M Cash usai IPO


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan start-up mulai ramai mencari permodalan melalui jalur penawaran initial public offering (IPO). Yang terbaru, Rabu (1/11), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam penawaran saham perdananya, MCAS melepas 867,93 juta saham atau 25% dari modal disetor dan ditempatkan penuh. MCAS menetapkan harga penawaran saham perdana sebesar Rp 1.385 per saham. MCAS yang berdiri pada 2010 ini meraih dana dari IPO sebesar Rp 300,58 miliar atau sesuai target awal.

Lantas apa rencana ekspansi pasca-IPO? Managemen perusahaan mengatakan sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja tahun depan, pembelian mesin, perangkat lunak, dan infrastruktur teknologi.

MCAS bergerak dalam bidang usaha distribusi produk digital dan e-commerce melalui kios digital. Anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) ini memiliki empat jalur distribusi, yaitu digital kios, jaringan grosir digital, kasir, dan aplikasi chatting robot (chatbot).

Direktur Utama MCAS Martin Suharlie mengatakan, per Oktober 2017, MCAS memiliki 409 unit kios yang sudah terpasang. Martin menargetkan hingga akhir tahun akan membangun 1.000 kios. "Diharapkan target 1.000 kios bisa terpenuhi di pertengahan Desember 2017," kata Martin, Jumat (9/11).

Target jangka panjang, MCAS akan membangun 10.000 kios di 2020. Selain membangun kios sendiri, pada 2018, MCAS juga akan membuka kerjasama dalam bentuk waralaba (franchise) dengan pihak lain atau mitra yang ingin membangun kios. "Kami akan menyasar pasar individual," kata Martin.

Tahun ini, MCAS menganggarkan capex atau modal kerja sebesar Rp 25 miliar. Martin mengatakan modal tersebut sudah terserap 100% untuk pengadaan kios digital dalam berbagai versi. Rencananya, modal kerja MCAS pada 2018 akan semakin besar, yaitu Rp 90 miliar dengan tujuan untuk pengadaan kios digital dan ekspanasi.

Nantinya, sebagian dana hasil IPO akan dipakai untuk membeli hardware dan software. "Unit yang akan kita gelar ke depan mencapai 4.000 unit baru," kata Martin.

Selain itu, 10% dana hasil IPO juga akan digunakan untuk Sumber Daya Manusia (SDM). Martin mengatakan, saat ini MCAS dijalankan oleh 40 personil. "Di 2018, kami akan menambah 40 personil lagi di MCAS dan anak perusahaan," paparnya.

Martin mengatakan, pihaknya juga akan menambah distribusi. "Ya, sedang finalisasi beberapa teknologi dan inisiatif baru di MCAS dan semuanya bersifat digital, akan kami umumkan saat sudah siap diluncurkan ke pasar," katanya.

Hingga saat ini penyumbang pendapatan terbesar MCAS berasal dari penjualan pulsa elektronik. Bisnis segmen tersebut memberi kontribusi hingga 90% pada total pendapatan. Ke depan, Martin akan menggenjot penggerak utama pendapatan dari bisnis e-toll, pelayanan registrasi berbagai produk perusahaan mitra. "Hal ini sebagai fee based income bagi Mcash tanpa harus menyediakan modal kerja yang besar," ungkapnya.

Meski saat ini pemasangan 80% kios masih terpusat di Bali dan Jawa. Martin bilang, ke depan pemasangan kios akan menyebar secara nasional. "Kami sudah pasang di Kalimantan, dan mulai Desember 2017 pasang di semua provinsi mengikuti outlet-outlet mitra supermarket kita," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×