Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah PT Bakrie Pipe Industries (BPI) dilepas, maka mau tidak mau PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengandalkan beberapa anak usaha yang bergerak di bidang manufaktur.
Salah satunya adalah PT Bakrie Bulding Industries (BBI). Perusahaan yang bergerak di bidang bahan bangunan ini akan digenjot agar kontribusi terhadap BNBR bisa maksimal.
Yogi Pratomo Widhiarto, Direktur Utama BBI mengatakan, perseroan tengah menyiapkan sejumlah ekspansi, baik organik maupun anorganik.
Pertumbuhan organik akan dilakukan melalui penambahan kapasitas. Saat ini, total kapasitas perseroan sekitar 40 juta standar metrik. Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan kapasitas produksi bisa mencapai 42 juta standar metrik.
"Tahun depan, target kami produksi bisa mencapai 46 juta-47 juta standar metrik," ujar Yogi, Kamis (19/6).
Saat ini, lanjut dia, perseroan tengah mempersiapkan pemasangan alat-alat untuk menambah kapasitas. Jika tercapai, maka di akhir tahun ini, pendapatan BBI diperkirakan akan menyentuh Rp 800 miliar.
Angka ini meningkat sekitar 10,49% dari realisasi tahun lalu yang sekitar Rp 724 miliar. Guna merealisasikan rencana ekspansi tersebut, perusahaan megalokasikan dana sekitar Rp 1 triliun untuk tiga tahun mendatang.
Tahun ini dan tahun depan masing-masing dialokasikan sebesar Rp 300 miliar, dan tahun 2016 sebesar Rp 400 miliar. Dana investasi ini termasuk untuk ekspansi anorganik.
"Kami juga akan melakukan akuisisi, sehingga produksi kami bisa jauh lebih tinggi," kata Yogi.
Namun, ia belum mau bilang perusahaan yang menjadi target. Pasalnya, saat ini pihaknya masih melakukan penjajakan. Selanjutnya, ia bilang, dana untuk mendanai investasi itu sekitar 30% dari kas internal, dan 70% dari eksternal.
Salah satunya adalah pinjaman bank. Selain itu pihaknya juga memiliki opsi untuk menerbitkan obligasi.
"Kemungkinan yang Rp 400 miliar kami akan dapat dari bond," pungkas Yogi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News