kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ini rencana bisnis Passpod usai IPO


Rabu, 03 Oktober 2018 / 19:38 WIB
Ini rencana bisnis Passpod usai IPO
ILUSTRASI. Paparan publik rencana IPO Passpod


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Yeloo Integra Datanet atau Passpod akan membidik dana segar Rp 49,75 miliar melalui aksi hajatan initial public offering (IPO) yang segera dilakukan. Rencananya dana tersebut akan digunakan Yeloo untuk pengembangan bisnis perusahaan, modal kerja, bisnis research dan development aplikasi, serta modal kerja dalam bentuk penambahan unit modem serta power bank.

Saat ini Yeloo baru merambah di empat wilayah yakni Medan, Jabodetabek, Surabaya dan Bandung. Rencananya perusahaan ini akan segera mengembangkan wilayah bisnisnya salah satunya di Bali. 

Yeloo juga akan segera mengembangangkan bisnisnya di lima negara kawasan Asia Tenggara diantaranya Malaysia, Vietnam, Hongkong, Myanmar, Singapura.

"Dengan menggunakan dana IPO ini kami juga akan segera melakukan listing di kawasan Asia Tenggara, mungkin pada kuartal I tahun depan," kata Hiro Wardhana, Direktur Utama Yeloo Integra, Rabu (3/10).

Hingga Juni 2018, jumlah pelanggan Passpod mencapai 58.500 pelanggan. Passpod menargetkan konsumen akan bertambah menjadi 2 juta hingga 2021.

Hiro optimistis angka tersebut akan tercapai, lantaran menurutnya jumlah wisatawan Indonesia ke luar negeri saat ini 8,9 juta orang dan pada tahun 2019 akan bertambah menjadi 10,6 juta orang.

Selain menyediakan layanan peminjaman modem wifi, perusahaan akan menyediakan ketersediaan tiket event, itinerary builder, e-commerce hingga asuransi perjalanan. 

Hiro menambahkan untuk asuransi perjalanan, konsumen bisa mendapatkan melalui aplikasi yang diluncurkan pada Maret lalu. "Melalui asuransi ini wisatawan tetap bisa membayar dengan kurs rupiah, jika sedang diluar negeri karena bisa dibayar melalui internet banking, jadi tidak sulit," ujarnya.

Bukan hanya berasal dari dana IPO, pengembangan ekspansi ini juga berasal dari tiga segmen usahanya saat ini yaitu travel services, Artifical intelligent (AI) dan global connectivity. Dalam waktu dekat Passpod akan merampungkan proyek baru dengan Garuda dan anak usahanya yaitu Citilink. Buat pembelian tiket ke Australia dan Belanda akan mendapatkan diskon jika membeli Passpod. 

Dalam empat bulan pertama, Yeloo mengantongi pendapatan Rp 4,2 miliar dengan laba bersih Rp 425 Juta. Hingga akhir tahun Yeloo menargetkan pendapatan Rp 27 miliar dengan laba bersih Rp 3,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×