Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham-saham Grup Bakrie hingga kini masih belum memulihkan diri dari level rendah. Beberapa emiten grup ini pun tengah menyelesaikan restrukturisasi utang.
Sejak tahun 2014, proses restrukturisasi utang PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) belum juga rampung. Di lain sisi tahun ini, restrukturisasi utang jadi agenda utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Maklum, dari total utang Rp 12 triliun masih tersisa Rp 10,5 triliun.
Harapannya, sebagaimana dialami oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang juga perusahaan Grup Bakrie, harga saham emiten kelompok usaha Bakrie lainnya kembali menggeliat.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, kerugian BTEL menurun karena mulai ada perbaikan dalam usaha. BNBR masih terus berupaya memperbaiki kinerja keuangan dan BUMI sudah merestrukturisasi utang terlebih dahulu.
“BTEL kerugiannya mengalami penurunan, yang artinya sudah mulai ada perbaikan usaha. BUMI sudah terlebih dahulu restrukturisasi, tinggal melihat hasil perbaikannya saja agar kepercayaan investor tidak pudar lagi. Untuk BNBR lagi memperbaiki kinerja keuangan, namun hasilnya tentu tidak akan terasa dalam jangka pendek secara fundamental,” kata Hartanto, Jumat (3/8).
Meskipun BTEL berhasil mengurangi kerugiannya, Hartanto menilai, harga sahamnya belum tentu naik. Karena BTEL pun terlihat masih belum bisa menarik minat pelaku pasar. Untuk saham BNBR jika dilihat secara teknikal pergerakan saham ada potensi untuk naik menuju Rp 93 sampai dengan Rp 100, sama halnya juga dengan BUMI berpotensi naik.
“Saya lihat prospek BTEL dan BNBR masih abu-abu, sementara untuk BUMI menarik karena terdongkrak oleh batubara,” kata Hartanto.
Ia merekomendasikan investor untuk wait and see saham BTEL, terlalu berisiko untuk membeli di harga Rp 50. Sedangkan BNBR boleh buy di Rp 70. Lalu untuk saham BUMI direkomendasikan buy and hold di atas Rp 250 dengan target Rp 320. Hartanto mengimbau investor untuk tetap memperhatikan laporan keuangannya juga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News