Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Di sisi lain, pemerintah juga mewajibkan penyerapan unggas hidup (live birds) kepada pemain besar. Padahal para pemain besar juga merupakan produsen broiler. Dalam hal ini para pemain besar diarahkan untuk menjadikan ayam broiler tersebut menjadi makanan olahan, yang memiliki pasar lebih terbatas. "Hal ini tidak serta merta menghasilkan dampak positif absolut pada pendapatan pemain besar," ungkap Emma.
Dus saat ini kondisi masih cukup menantang bagi perusahaan di sektor unggas (poultry). Pasalnya, kewajiban penyerapan tersebut akan menambah beban bagi perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan saat ini secara umum untuk mendukung peternak kecil agar dapat menikmati kenaikan harga broiler akibat terkendalinya pasokan.
Perhatian lainnya adalah harga yang telah ditentukan untuk pembelian broiler dari peternak luar yang saat ini masih belum jelas secara teknis. Mengingat, penyerapan live birds pada April 2020 lalu ditetapkan sebesar Rp 15.000 per kg yang lebih tinggi dari harga pasar.
Baca Juga: Meski harga ayam broiler naik, emiten poultry masih menghadapi tekanan
Michael memperkirakan harga ayam justru masih berpotensi naik. "Kami perkirakan harga broiler masih berpeluang untuk kembali meningkat hingga akhir tahun dengan adanya beberapa pertimbangan," kata analis Philip Sekuritas Michael Filbery kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9).
Pertama adalah adanya mandatori penyerapan live-birds oleh para integrator sebanyak 41,7 juta live-birds di bulan Agustus dan 97,4 juta live-birds di bulan September. Kedua, adalah adanya culling terhadap 4,4 juta parent stock yang berusia 50 minggu.
Culling tersebut akan menurunkan multiplikasi produksi final stock/DOC dalam jangka 27 minggu ke depan. Hal ini menyebabkan peluang terjadinya kelebihan stok di kuartal IV-2020 menjadi lebih kecil, sehingga harga broiler akan lebih stabil hingga akhir tahun di tengah pelemahan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) genjot penjualan makanan olahan untuk pasar ekspor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News