Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memanasnya perang dagang Amerika Serikat dan China membuat kestabilan pergerakan rupiah pudar di akhir pekan ini. Mengutip Bloomberg, Jumat (14/6) di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,31% ke Rp 14.325 per dollar AS. Sementara dalam sepekan rupiah tercatat melemah 0,39%.
Pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah sore ini tercatat melemah 0,24% ke Rp 14.304 per dollar AS. Sedangkan, dalam sepekan rupiah tercatat menguat 0,56%.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong menilai pergerakan rupiah dalam sepekan ini cukup stabil, meski di akhir pekan rupiah masih melemah karena tertekan sentimen perang dagang AS dan China yang kembali memanas.
Belakangan, Presiden AS Donald Trump berulang kali mengancam mengenakan tarif pada sisa barang-barang China yang belum terdampak kenaikan tarif sebelumnya. Semakin memanasnya perang dagang AS dan China juga terlihat dari 600 perusahaan AS yang mulai cemas dan mendesak Trump untuk mengakhiri perang dagang dengan China.
Lukman menilai rupiah sepekan ini tidak turun dalam karena pelaku pasar wait and see menunggu keputusan FOMC pekan depan. "Sepekan ini cenderung stabil dengan peringkat utang Indonesia naik cukup menjaga rupiah tak turun dalam," kata Lukman, Jumat (14/6).
Untuk pergerakan rupiah pekan depan, Lukman proyeksikan rupiah bisa menguat karena The Fed diekspektasikan akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini. "Meski sentimen perang dagang memang cenderung menguatkan dollar AS, tetapi faktor utama yaitu pemangkasan suku bunga jadi kunci rupiah bisa menguat," kata Lukman.
Sepekan depan Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.200 per dollar AS hingga Rp 14.350 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News