Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
LONDON. Harga tembaga tumbang lagi di London. Harga tembaga turun terpanjang sejak Desember 1998 akibat kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi di China, konsumen terbesar tembaga dunia.
Angka produksi pabrik di China diproyeksikan melambat bulan Januari, yang akan menjadi perlambatan bulan kedua setelah Desember. Hasil survei Bloomberg menyebutkan, harga tembaga turun pekan depan, apalagi dengan adanya liburan Tahun Baru Imlek.
Harga tembaga turun 4% bulan ini setelah naik karena terpengaruh tanda-tanda perlambatan ekspansi ekonomi di China. Selain itu, Barclays Plc menyebutkan, angka produksi global tahun ini diproyeksikan akan mencapai 167.000 metrik ton, naik dari posisi tahun 2013 lalu sebesar 137.000 ton.
"Sebelumnya, harga tembaga naik awal tahun karena orang berpikir China mau menambah banyak cadangan komoditas mereka," Fain Shaffer, presiden Infinity Trading Corp di Indianapolis. "Namun. sekarang hal itu tidak mungkin terjadi. Karena ada potensi melemahnya permintaan di China dan pasar negara berkembang yang membuat harga tembaga turun,” kata Shaffer.
Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan turun 0,4% menjadi US$ 7.065 per ton ($ 3,20 per pon) pada pukul 5:50 waktu London Metal Exchange, Sabtu (1/2). Penurunan bulan ini merupakan yang terbesar sejak Juni.
Di New York, harga tembaga berjangka pengiriman Maret turun 0,9% menjadi US$ 3,197 per pound saat diperdagangkan di Comex. Pasar di China tutup selama sepekan mulai hari ini untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Sebagian besar pasar di Asia ditutup hari ini .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News