Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tembaga bergerak fluktuatif sepanjang hari ini. Walaupun sempat menurun karena pasokanĀ yang naik 15% di Jepang, akan tetapi menjelang penutupan pasar, harga menguat terutama setelah bank sentral Turki menaikkan suku bunganya.
Namun penguatan ini masih akan dibayangi oleh hasil keputusan The Fed yang bisa memberikan tekanan terhadap harga tembaga. Tembaga untuk kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,6% menjadi US$ 7.180 per metrik ton pada Rabu (29/1).
Sampai pukul 17.28 WIB, harga metal ini menyentuh harga US$ 7.135, ini merupakan level terendah harian sejak Desember 2010 dan telah merupakan penurunan dalam lima sesi terakhir. Akan tetapi kenaikan kemarin juga merupakan penurunan sebesar 2,4% sejak awal tahun. Sedangkan kontrak pengiriman Maret di Comex naik 0,4% menjadi US$ 3,266 per pound.
"Saat ini ada kekhawatiran berlanjutnya pemasangkasan stimulus oleh The Fed yang akan memberi tekanan terhadap emerging market dan akan mengurangi pertumbuhan ekonomi disana. Itu teka-teki besar yang dihadapi pasar saat ini," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditi Saxo Bank di Copenhagen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News