kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini prospek harga bitcoin dan ethereum pasca kebijakan larangan di China


Selasa, 13 Juli 2021 / 09:00 WIB
Ini prospek harga bitcoin dan ethereum pasca kebijakan larangan di China
ILUSTRASI. Ini prospek harga bitcoin dan ethereum pasca kebijakan larangan di China


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin dan ethereum masih berpotensi  mengalami kenaikan meskipun ada larangan kebijakan penambangan uang kripto dari  pemerintah China. Pasalnya, aktivitas penambangan uang  kripto  diperkirakan kembali marak di negara  lain.

Hal ini ditandai aksi penjualan Graphic Processor Unit (GPU) eks penambangan aset kripto di negara China ke negara lain.

CEO Triv Gabriel Rey menilai dengan para penambang aset kripto pergi dari China, ekosistem lebih melebar tidak hanya terfokus dari China. Ia juga melihat bahwa lebih banyak hal positif dari penutupan tambang bitcoin di China. “Gara-gara ini sekarang ada hash power yang pindah ke Amerika utara,” kata Gabriel.

Sedangkan Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir melihat bahwa yang terjadi saat ini karena perpindahan ethereum (ETH) dari proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS), sehingga reward yang dihasilkan mengecil. “Sehingga mereka mulai mengurangi aktivitas penambangan di ETH,” kata Christoper.

Gabriel melihat bahwa ketika hash bitcoin menurun, maka akan mengundang pemain baru yang datang dengan modal yang lebih kecil. Para pemain baru ini masuk karena melihat hash bitcoin mudah untuk ditambang, sehingga dapat balik modal dengan cepat.

Baca Juga: Volume perdagangan di bursa kripto anjlok lebih dari 40%, ini penyebabnya

Melihat kondisi saat ini, Christoper memprediksi masih akan ada potensi untuk lanjut naik kembali untuk bitcoin, tetapi juga ada peluang terjadi potensi volatilitas yang lebih lebar, sehingga peluang untuk jatuh dulu sebelum naik akan ada. “Naiknya adalah akibat banjirnya likuiditas pasar, sehingga membuat likuiditas ini mencari aset untuk berlabuh salah satunya kripto,” kata Christoper.

Untuk saat ini Gabriel melihat bahwa harga bitcoin sedang jelek di on-chain. Ini karena menurut dia sekitar 40% aktivitas on-chain menurun, sehingga transaksi blockchain turun 40%. Untuk pairing USD juga menurutnya sudah turun lebih dari 50%.

“Artinya mirip dengan bear market 2018, yang saat ini dibutuhkan market adalah sentimen positif. Sentimen positif yang ditunggu saat ini bitcoin ETF, reksadana, kalau ini sudah diumumkan dan diperbolehkan, ini menjadi angin segar, membawa tren positif,” kata Gabriel.

Christoper melihat bahwa masih ada peluang harga bitcoin untuk menembus level US$ 100.000, hingga akhir tahun. Sedangkan harga ethereum masih akan bergantung pada upgrade PoS dalam beberapa minggu ke depan. Gabriel menilai kalau belum ada sentimen positif, ada potensi harga ethereum melemah.

Baca Juga: Cryptocurrency trading volumes slump 40% in June, data shows  

Selanjutnya: Diusir dari China, Ekosistem Penambang Kripto Kian Meluas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×