Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. The Federal Reserve sudah ambil keputusan untuk memangkas nilai stimulus (tapering off) dari yang sebelumnya US$ 85 miliar menjadi US$ 75 miliar pada Rabu malam (18/12). Pengurangan stimulus diprediksi tidak terlalu berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Lantas bagaimana pergerakan IHSG sampai tutup tahun ini?
Tjandra Lienandjaja, Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas meyakini bahwa pengurangan stimulus Negeri Paman Sam tersebut tidak akan berdampak banyak terhadap pasar modal Indonesia.
Dia beralasan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terkoreksi lebih dari 20% dari angka tertinggi 5.200 pada Mei 2013 lalu. "Dari Juni sudah banyak dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia. Buktinya pasar sekarang malah positif," ujar Tjandra. Memang, pada penutupan perdagangan, Kamis (19/12) IHSG ditutup menguat 35,7 poin di angka 4.231,98.
Tjandra pun memprediksi dengan sisa 6 hari perdagangan ke depan IHSG berpeluang menanjak di kisaran 4.300-4.400. Dia bilang, sentimen IHSG dalam sepekan ke depan adalah masih rendahnya harga saham di beberapa industri. Hal tersebut menjadikan kesempatan yang baik untuk ekspektasi pertumbuhan di tahun depan.
"Belum lagi di beberapa hari terakhir penutupan akan ada window dressing," ucap Tjandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News