Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak emiten Grup Lippo di bursa, seperti PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), Link Net Tbk (LINK), PT Lippo Securities Tbk (LPPS), PT Multipolar Technology Tbk (MLPL), PT First Media Tbk (KBLV), Siloam International Hospital Tbk (SILO). Sejak awal tahun rata-rata kinerja saham emiten Grup Lippo melorot. Misalnya saham MPPA yang turun sebesar 36,73 %, LPKR anjlok sebesar 18,03% dan LPCK yang merosot 33,44%.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, memang hampir seluruh emiten Grup Lippo mengalami penurunan di tahun 2017, misalnya, sektor properti dan retail. Namun, menurut William, ada juga yang telah meningkat walaupun belum maksimal.
“Apakah ini hanya sekadar efisiensi dari pihak perusahaan atau strategi untuk meningkatkan kinerja? Semua tergantung dari strategi manajemen dan marketing perusahaan,"ujar William, Jumat (11/5).
Mengenai prospek ke depan, William menilai emiten Grup Lippo akan tetap bertahan dan terus mengalami perkembangan. “Hampir semua saham memiliki peluang untuk berkembang dan itu tergantung dari likuiditas masing-masing emiten," ujarnya.
“Begitu pun dari sisi konsumer masih cukup menjanjikan, sebab tingkat konsumsi masyarakat Indonesia masih tinggi”, imbuh William.
Sementara itu, menurut analis Indovest Semesta Sekuritas Aditya Perdana Putra, saham grup Lippo sebagian besar terlihat turun. “Hal ini terlihat dari laporan keuangannya yang mengalami banyak penurunan selama satu tahun terakhir ini,” katanya, Minggu (13/5).
Aditya menambahkan, ada beberapa faktor yang membuat saham Grup Lippo menurun yaitu penurunan laba juga diikuti oleh kenaikan beban utang, dan melemahnya daya beli masyarakat. “Faktor-faktor inilah membuat bisnis ritel Grup Lippo ikut tertekan dan begitupun dengan sektor properti yang belum menunjukkan tren positif karena permintaan masih lemah,” ujarnya.
Akan tetapi, menurut Aditya, Grup Lippo sedang berusaha menyusun strategi untuk memperbaiki kinerjanya, salah satunya dengan mendiversifikasi bisnisnya. “Seperti MPPA yang mulai mengubah Hypermart menjadi lebih kecil dan LPPF yang mulai memperkuat bisnis online-nya”, imbuhnya.
Sedangkan soal prospek Grup Lippo ke depannya, ia mengatakan perlu wait and see dulu. “Buy on weakness, jika ada peluang nanti kembali melemah,” tambah Aditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News