Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus menunjukkan taringnya. Mengutip Bloomberg, Jumat (24/1) pukul 12.45 WIB rupiah di pasar spot betah berada di level Rp 13.577 per dolr Amerika Serikat (AS).
Posisi ini menguat 0,46% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level 13.639 per dolar AS. Bahkan sepanjang 2020, mata uang Garuda sudah menguat 2,08% terhadap the greenback.
Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, penguatan rupiah ini masih dipengaruhi oleh foreign inflows alias aliran dana asing yang masuk ke Indonesia.
"Penguatan ini tak terlepas dari banyak dana asing yang mengalir deras masuk ke Indonesia melalui pembelian obligasi dan Surat Utang Negara (SUN)," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (24/1).
Baca Juga: Tengah hari, rupiah semakin perkasa di level Rp 13.577 per dolar AS
Asal tahu saja, yield SUN tenor 10 tahun yakni FR0082 kembali turun dan kini telah berada di level 6,585%. Ini juga menjadi rekor yield SUN acuan 10 tahun, paling tidak dalam setahun belakangan.
Sehingga tak mengherankan pembeliannya semakin meningkat. Asal tahu saja, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara sudah mencapai Rp 1.087,14 triliun hingga Rabu (22/1) lalu. Artinya aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi sepanjang 2019 hingga Rabu lalu mencapai Rp 25,28 triliun
Enrico memproyeksikan hingga penutupan nanti, rupiah akan tetap berada di posisi menguat. "Kemungkinan akan berada di level Rp 13.585 per dolar AS," pungkas Enrico.
Sebagai catatan, terakhir kali rupiah berada di bawah level Rp 13.600 terjadi hampir dua tahun silam. Tepatnya pada 19 Februari 2018, saat itu rupiah berada di level Rp 13.560 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News