kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini penyebab penerbitan SBN masih tetap diminati di tahun 2021


Rabu, 06 Januari 2021 / 08:42 WIB
Ini penyebab penerbitan SBN masih tetap diminati di tahun 2021


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah optimistis, penerbitan surat berharga negara (SBN) di tahun 2021 masih akan diminati investor. Seperti diketahui, sepanjang tahun ini pemerintah akan menerbitkan SBN sebesar Rp 1.207,3 triliun.

Pada kuartal I-2021, SBN yang akan ditawarkan pemerintah bakal sebesar Rp 342 triliun. Walau saat ini, tren suku bunga rendah membayangi, hal tersebut dianggap tidak akan menjadi batu sandungan dalam penawaran surat utang pemerintah.  

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, target tersebut bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi pasar keuangan dan kebutuhan kas.

“Penerbitan SBN tersebut akan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan belanja dan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (5/1).

Baca Juga: Laris manis, penawaran pada lelang SUN perdana di 2021 capai Rp 97,17 triliun

Mengutip Bloomberg, Selasa (5/1), yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun saat ini berada di level 5,9%. Posisi ini jauh lebih rendah daripada yield SUN dengan tenor serupa di tahun 2020 yang masih di kisaran 7,1%.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, tren suku bunga rendah saat ini dialami seluruh negara di dunia. Walau begitu, posisi yield SUN dinilai kompetitif dibandingkan negara berkembang lainnya, apalagi terhadap surat utang di negara maju. 

Belum lagi, dari sisi fundamental ekonomi dalam negeri masih terjaga. Ini membuat SBN masih cenderung dilirik oleh investor, tak terkecuali investor asing. 

“Dengan posisi yield saat ini surat utang di Indonesia cukup menarik. Selama stabilitas ekonomi Indonesia bisa terjaga, serta kebijakan fiskal dan moneter bisa saling melengkapi, saya kira investor tetap melirik obligasi pemerintah,” kata dia kepada Kontan.co.id, hari ini. 



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×