Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Sepanjang sembilan bulan 2023, pendapatan keuangan MPMX menanjak 11,47% (YoY) menjadi Rp 82,49 miliar. Walau pada saat yang sama diiringi oleh penurunan bagian atas laba entitas asosiasi sebanyak 30,45% (YoY) menjadi Rp 40,51 miliar.
Sampai dengan September 2023, MPMX menanggung beban pajak penghasilan sebesar Rp 101,17 miliar, menanjak 39,14% (YoY).
Dengan hasil ini pun MPMX masih mampu membukukan kenaikan laba neto dari operasi yang dilanjutkan sebanyak 17,16% menjadi Rp 420,25 miliar.
Hanya saja, laba neto dari operasi yang dihentikan MPMX menyusut 98,51% dari Rp 98 miliar menjadi Rp 1,46 miliar.
Hasil ini membuat laba periode berjalan MPMX mengalami penurunan 7,65% (YoY) dari Rp 456,68 miliar menjadi Rp 421,72 miliar per September 2023.
General Manager Corporate Communication & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika Natalia Lusnita menerangkan, lonjakan pendapatan MPMX didorong oleh pertumbuhan dari semua segmen bisnis secara kuartalan dibandingkan kinerja per Semester I-2023.
Sedangkan penurunan laba bersih diakibatkan pada periode sebelumnya ada penyertaan keuntungan yang signifikan dari kemitraan strategis antara MPMX dengan Carro.
Baca Juga: Penjualan Mobil Bekas di Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Meningkat, Ini Sebabnya
Meski begitu, Natalia menyatakan bahwa laba MPMX dari bisnis inti masih menunjukkan hasil positif dengan level pertumbuhan 5% (YoY), yang terdorong oleh pertumbuhan dari bisnis sepeda motor.
Sepanjang sembilan bulan 2023, volume penjualan distribusi MPMX melalui MPMulia meningkat sebesar 22% menjadi 518.000 unit dan volume penjualan ritel meningkat 34% (YoY) menjadi 129.000 unit.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pemulihan kekurangan semikonduktor, yang pada tahun sebelumnya berdampak pada pasokan sepeda motor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News