kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ini penyebab kinerja operasional United Tractors (UNTR) di semester I-2020 melempem


Senin, 27 Juli 2020 / 15:01 WIB
Ini penyebab kinerja operasional United Tractors (UNTR) di semester I-2020 melempem
ILUSTRASI. United Tractors Tbk (UNTR)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dan Emma A. Fauni mengatakan, melemahnya kinerja UNTR disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, harga batubara yang terus melemah di tahun ini. 

Kedua, produktivitas yang lebih rendah dari semua operasional pertambangan di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena semua kegiatan pertambangan, termasuk batubara dan emas, harus mematuhi protokol Covid-19 yang membuat jam kerja lebih sedikit serta meminimalisir jumlah pekerja di lokasi tambang guna mengurangi kemungkinan penularan Covid-19.

Emma dan Hariyanto menilai, aktivitas pertambangan dengan protokol Covid-19 akan berlangsung hingga akhir tahun 2020, yang berarti bahwa laju aktivitas bulanan United Tractors yang lemah saat ini juga dapat berlanjut hingga akhir 2020.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) yakin kinerja jasa pertambangannya bisa terjaga di sisa 2020

Alhasil, Mirae Asset Sekuritas menurunkan rekomendasi atas saham Grup Astra ini menjadi hold, dari sebelumnya beli, dengan target harga yang tidak berubah, yakni Rp 19.000 per saham. Ini terjadi karena harga saham UNTR saat ini telah melampaui target harga tersebut.

“Kami menilai kinerja keuangan kuartal II-2020 yang berpotensi lemah dapat memicu adanya tekanan jual,” tulis Hariyanto dan Emma dalam riset yang diterima Kontan.co.id, hari ini. 

Namun, Mirae Asset mempertahankan proyeksi kinerja operasional untuk tahun ini. Penjualan alat berat Komatsu diproyeksi  mencapai 2.500 unit hingga akhir tahun. Produksi barubara pun diperkirakan mencapai 120 juta ton dengan volume OB mencapai 910 juta bcm.

Sementara penjualan emas dari tambang Martabe, diperkirakan mencapai 371.000 ons sepanjang tahun ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×