Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) membukukan kinerja yang kurang memuaskan pada tiga bulan pertama tahun 2021. Mengingat, MAPA mencetak penurunan dari sisi pendapatan dan laba hingga dua digit di periode tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 92,67% year on year (yoy) menjadi Rp 5,07 miliar pada kuartal I-2021. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih MAPA mencapai Rp 64,09 miliar.
Tekanan bottom line itu terseret oleh pendapatan bersih perusahaan yang turun 13,12% yoy menjadi Rp 1,28 triliun di akhir Maret 2021. Pada periode kuartal pertama tahun lalu, pendapatan MAPA tercatat Rp 1,47 triliun.
Adapun peningkatan penjualan non-eceran tidak mampu mengimbangi penurunan penjualan eceran. Asal tahu saja, penjualan eceran melemah 16,11% yoy menjadi Rp 1,08 triliun. Sementara, penjualan non-eceran terkerek 8,76% yoy menjadi Rp 192,12 miliar di kuartal pertama lalu.
Baca Juga: Map Aktif Adiperkasa (MAPA) kantongi laba usaha kuartal IV 2020 Rp 184 miliar
Dilihat dari geografis-nya, mayoritas penjualan di berbagai wilayah memang terkikis. Pulau Jawa yang biasa menjadi penopang penjualan perusahaan turun 21,40% yoy menjadi Rp 851,96 miliar.
Adapun penjualan di wilayah Sumatra dan Sulawesi melorot, masing-masing Rp 12,32% dan 16,03%. Tercatat, kontribusi penjualan di Sumatra Rp 141,59 miliar. Sedangkan di di Sulawesi menyumbang Rp 52,54 miliar terhadap pendapatan MAPA.
Selanjutnya, penjualan di Bali turun 46,72% yoy menjadi Rp 31,16 miliar. Serupa, penjualan di Kalimantan juga melorot 22,33% yoy menjadi Rp 34,14 miliar. Hanya penjualan di wilayah lain-lain yang mampu melesat 182,76% yoy menjadi Rp 164,48 miliar.
Menanggapi capaian sepanjang tiga bulan pertama 2021 ini, manajemen MAPA mengungkapkan, potensi penjualan secara menyeluruh masih terkendala oleh pengurangan jam operasional pusat perbelanjaan di Indonesia.
Di sisi lain, traffic pelanggan ke gerai fisik MAPA yang melebihi ekspektasi pada kuartal ke-4 dan tahun baru Imlek mengakibatkan kurangnya ketersediaan produk-produk best seller.
“Melalui MAP CLUB loyalty platform, kami menyadari tingginya tingkat permintaan. Namun, kami mengalami keterbatasan pasokan produk merek-merek terbaik pada kuartal pertama, dikarenakan penjualan produk baru yang melampaui ekspektasi," kata Ratih D. Gianda, VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group dalam keterbukaan informasi sepertyi dikutip Kontan.co.id, Senin (10/5).