Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 1,77 miliar pada kuartal ketiga 2019. Realisasi ini turun 24,8% dibandingkan dengan pendapatan bersih periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 2,35 miliar.
Investor Relations Barito Pacific Allan Alcazar mengatakan, turunnya pendapatan bersih BRPT hingga kuartal III 2019 tidak lepas dari turunnya harga jual rata-rata atau average selling prices (ASP) untuk semua produk petrokimia, terutama ethylene dan polyethylene.
Baca Juga: Raup pendapatan US$ 1,77 miliar, laba Barito Pacific (BRPT) turun 78% di kuartal III
Turunnya harga, lanjut Allan, menyebabkan margin dari produk petrokimia menjadi moderat. “Margin petrokimia memang masih moderat karena memang rata-rata harga globalnya masih turun,” ujar Allan, Kamis (26/12).
Lebih rinci, pendapatan dari segmen bisnis petrokimia yang berasal dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 29,3% menjadi US$ 1,38 miliar pada kuartal III-2019.Selain akibat tertekannya harga produk petrokimia, turunnya pendapatan dari segmen petrokimia juga disebabkan oleh aktivitas pemeliharaan atau turn around maintenance (TAM) selama 51 hari yang dilakukan pada Agustus hingga September 2019.
Baca Juga: Siapkan Belanja Modal US$ 430 Juta, Ini yang akan Dilakukan Chandra Asri (TPIA)
Akibatnya, secara volume penjualan BRPT juga tertekan 14% menjadi 1.394 KT pada kuartal III 2019. Padahal, pada kuartal III 2018, BRPT mampu menjual sebanyak 1.619 KT.
Selain itu, pendapatan dari lini bisnis panas bumi (geothermal) yang disumbang oleh Star Energy juga turun. Pendapatan Star Energy hingga akhir kuartal III-2019 sebesar US$ 378 juta atau turun 3,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yang mencapai US$ 391 juta.