kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.058   74,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,87   1,33%
  • LQ45 829   11,61   1,42%
  • ISSI 214   1,39   0,66%
  • IDX30 422   6,04   1,45%
  • IDXHIDIV20 509   6,65   1,32%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 124   0,30   0,24%
  • IDXQ30 141   1,76   1,26%

Ini penyebab IHSG turun hingga 1,55% di saat mayoritas bursa Asia menghijau hari ini


Selasa, 30 Maret 2021 / 20:00 WIB
Ini penyebab IHSG turun hingga 1,55% di saat mayoritas bursa Asia menghijau hari ini
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah signifikan 1,55% di level 6.071.44 pada perdagangan Selasa (30/3). Hal ini berbanding terbalik dengan mayoritas indeks saham di Asia sore ini yang menguat, seperti Nikkei, Hang Seng, dan Strait Times.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, sejumlah indeks saham Asia yang ditutup naik karena investor tetap fokus pada program vaksinasi global. Investor mengabaikan dampak dari insiden gagal bayar (default) oleh Archegos Capital, sebuah hedge fund yang telah mendatangkan kerugian bagi sejumlah bank besar seperti Nomura dan Credit Suisse.

Investor menyambut baik berita mengenai vaksin. Penelitian yang di lakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di AS memperlihatkan bahwa satu dosis suntikan vaksin buatan Pfizer atau Moderna mempunyai tingkat efektifitas sebesar 80% dalam mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: IHSG diprediksi lanjut melemah pada perdagangan Rabu (31/3), ini penyebabnya

CDC juga menyatakan dua dosis suntikan lebih baik dibandingkan hanya satu kali suntikan. Hal ini karena tingkat efektifitas bisa melompat jadi 90% dua minggu setelah mendapat suntikan kedua.

Sementara, sejumlah negara seperti Korea Selatan, Indonesia dan Filipina kesulitan menemukan sumber alternatif untuk mendapat vaksin. 
Hal ini terjadi setelah India, eksportir vaksin terbesar di dunia, memberlakukan penghentian sementara ekspor vaksin buatan AstraZeneca yang di produksi oleh Serum Institute of India (SII) demi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri India.

Dari sisi makroekonomi, investor menantikan rilis data Economic Sentiment dan Consumer Confidence bulan Maret untuk zona Euro. Investor akan mencari petunjuk mengenai bagaimana pandangan masyarakat mengenai prospek ekonomi zona Euro.

Selanjutnya: Setelah melorot 1,55%, IHSG diramal menguat pada perdagangan Rabu (31/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×