Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja dua produk reksadana milik Narada Aset Manajemen yang buruk dalam tiga hari terakhir, membuat Bareksa melakukan penghentian sementara (suspensi) untuk transaksi pembelian produk reksadana Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I.
Mengutip Bloomberg, Kamis (14/11) net asset value (NAV) reksadana Narada Saham Indonesia terus turun sejak 4 November lalu. Sepanjang bulan ini, NAV reksadana Narada Saham Indonesia sudah turun 47,57% menjadi 880,59.
Baca Juga: Bareksa stop pembelian reksadana Narada Aset Manajemen, ada apa?
Mengacu data OJK, unit penyertaan untuk reksadana jenis saham ini mencapai 526,49 juta. Sementara untuk reksadana Narada Campuran I, memiliki 258,32 juta unit penyertaan.
Mengutip artikel di Bareksa, Chief Business Development Bareksa Ni Putu Kurniasari mengatakan, suspensi pembelian produk Narada Saham Indonesia dan Narada Campuran I akan berlaku mulai 15 November 2019.
Suspensi ini bakal diberlakukan hingga ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak Narada Aset Manajemen.
Baca Juga: Bareksa gandeng OVO lakukan uji coba pembayaran reksadana pakai QRIS Code
Walau memberlakukan penghentian pembelian, tetapi Bareksa tetap memperbolehkan nasabah yang memiliki kedua produk ini untuk melakukan penjualan.
Menurut fund fact sheet September 2019, portofolio Narada Campuran I memiliki saham Bank Mandiri Tbk, Ciputra Development Tbk, H.M. Sampoerna Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Terregra Asia Energy Tbk, dan Indosat Tbk.
Sementara dalam portofolio Narada Saham Indonesia, top five yang dimiliki adalah Adaro Energy Tbk, Bank BRIsyariah Tbk, Terregra Asia Energy Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk, Waskita Karya Tbk.
Berdasarkan data KSEI, per Rabu (12/11), kepemilikan saham melalui reksadana Narada Saham Indonesia yang lebih dari 5% ada di empat perusahaan.
Pertama, PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) dengan kepemilikan 89,17 juta setara 6,37%. Kedua, PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM), Reksadana Narada Saham Indonesia memiliki 134,87 juta setara 7,10%.
Ketiga, PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ) yang dimiliki sekitar 8,21% atau setara 152,80 juta saham. Dan terakhir, PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) dengan 29,61 juta saham atau 5,92%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News