Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Di hari pertama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk menduduki jajaran pencetak return terbesar. Emiten berkode saham WIIM ini menjadi nomor dua sebagai saham dengan kenaikan tertinggi yaitu sebanyak 23,08%.
Selasa (18/12), harga saham WIIM ditutup di Rp 800 per saham, naik dari harga perdana Rp 650 per saham. Harga saham produsen rokok ini bahkan sempat menyentuh posisi tertinggi di harga Rp 970 per saham.
Sekuritas yang mencatat pembelian bersih terbesar adalah Danareksa Sekuritas sebanyak 4,04 juta saham dengan nilai Rp 3,2 miliar. Selain itu, Indo Premier Securities dengan pembelian bersih Rp 2,89 miliar sebanyak 3,60 juta saham, serta Credit Suisse Securities Indonesia sebanyak 3,2 juta saham dengan nilai Rp 2,56 miliar.
Pada initial public offering (IPO), Wismilak melepas 629,96 juta saham baru atau setara 30% dari modal disetor. Wismilak berhasil mengantongi dana segar Rp 409,47 miliar. Penjamin emisi mereka adalah Mandiri Sekuritas dan OSK Nusadana Securities.
Iman Rahman, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas mengatakan, dari 98% saham WIIM yang ditawarkan melalui mekanisme penjatahan pasti (fix alotment), komposisi investor adalah 30% asing dan 70% domestik. "Ada beberapa anchor buyer, artinya investor yang membeli dalam jumlah besar," kata Imam tanpa menyebutkan detail nilainya.
Dana hasil IPO, sebesar 50% digunakan belanja modal, sebesar 30% modal kerja, dan sisanya melunasi utang bank. Ronald Walla, Direktur Utama WIIM mengatakan, belanja modal sekitar Rp 200 miliar itu digunakan dalam dua tahun mendatang. Dana tersebut untuk menambah kapasitas mesin produksi.
Saat ini, kapasitas produksi WIIM sekitar 3 miliar batang rokok per tahun. Tahun depan, WIIM akan meningkatkan kapasitas menjadi 4,5 miliar batang per tahun.
Manajemen berharap, dengan meningkatnya produksi bisa menumbuhkan kinerja. "Tahun depan, kami menargetkan laba bersih sebesar Rp 200 miliar," ujar Ronald.
Tahun ini, estimasi laba bersih Wismilak sekitar Rp 68 miliar. Sedangkan, pendapatan diharapkan naik dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,6 triliun di tahun depan.
Monchita W.P, analis Reliance Securities bilang, harga WIIM di harga perdana memang masih under value dan masih terdiskon 50% dari fair value. Artinya, harga saham WIIM masih bisa ke Rp 975 per saham. "Industri rokok selama lima tahun terakhir tumbuh 3% - 4%," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News