Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan pada perdagangan, Senin (13/2). Sejak ditutup melemah tipis pada Jumat (10/2) lalu di level 5.371,669, indeks kembali menguat 0,71% ke level 5.409,556.
Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, sentimen dalam negeri menjadi katalis positif setelah rilis data defisit transaksi berjalan.
Mengacu data Bank Indonesia, defisit transaksi berjalan triwulan IV/2016 tercatat US$ 1,8 miliar atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya senilai US$ 4,7 miliar. “Neraca transaksi berjalan itu di atas ekspektasi pasar, meski defisit,” ujarnya kepada KONTAN.
Penurunan defisit transaksi berjalan tersebut, mengacu data BI, didorong oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas karena ekspor nonmigas tumbuh 16,0% (QoQ) seiring membaiknya permintaan global dan meningkatnya harga komoditas. Pertumbuhan itu pun dinilai lebih besar dibandingkan pertumbuhan impor nonmigas yang sebesar 15,0% (QoQ).
Sementara itu, lanjut Nafan, pergerakan indeks hari ini tidak terlalu mendapat pengaruh dari luar negeri. Pasalnya, pidato Yellen yang akan berlangsung besok Selasa (14/2) masih menyangkut kebijakan makro ekonomi.
“Kalau terkait kenaikan tingkat suku bunga acuan kan baru akan terjadi bulan Maret. Jadi masih bukan bulan ini. Bulan ini belum ada rapat untuk kenaikan suku bunga acuan,” imbuhnya.