kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Kunci Laba Bersih PP Presisi (PPRE) Tumbuh 26,7% pada 2021


Kamis, 10 Maret 2022 / 18:02 WIB
Ini Kunci Laba Bersih PP Presisi (PPRE) Tumbuh 26,7% pada 2021
ILUSTRASI. Logo grup PT PP.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba Bersih PT PP Presisi Tbk (PPRE) melesat 26,7% menjadi Rp 146,8 miliar untuk tahun buku 2021, dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp115,8 miliar. Pencapaian Laba Bersih tersebut dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan sebesar 20,1% menjadi Rp 2,8 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,3 triliun.

Direktur Utama PPRE, Rully Noviandar menuturkan, tahun 2021, perolehan pendapatan masih dikontribusi dari lini bisnis konstruksi sebesar 66%.

Pencapaian tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progress proyek – proyek infrastruktur seperti Bendungan Way Sekampung, Sirkuit Mandalika, Patimban Port, Kawasan Industri Batang, rehabilitasi Jalan Pamanukan – Palimanan, PLTU Sulut Site Development, Jalan Tol Semarang Demak, pembangunan Jalan Lintas Selatan Lot 6 dan Lot 7, pembangunan Stadion Sport Center Banten, pembangunan Jalan Tol Indrapura Kisaran, Tol Cinere Jagorawi Seksi 3, Bendungan Leuwikeris, Site Development PLTU Timor, Bendungan Manikin, dan Bandara Sentani.

Baca Juga: Laba Bersih PP Presisi (PPRE) Melesat 26,7% Menjadi Rp 146,8 Miliar

Sedangkan untuk lini bisnis jasa pertambangan memberikan kontribusi sebesar 16%, meningkat dari tahun sebelumnya hanya sebesar 1%.

"Pendapatan dari lini jasa tambang tersebut berasal dari progress proyek Hauling Road Upgrading Weda Bay Nickel, Hauling Services Weda Bay Nickel serta pekerjaan Jasa Tambang Nikel Morowali," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/3).

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan HCM PPRE, Benny Pidakso menambahkan, pihaknya juga membukukan bagian laba joint venture proyek pembangunan Bandara Dhoho, Kediri.

"Entitas anak kami, LMA menjadi kontraktor utama sekaligus merupakan lead of consortium sebesar Rp 79,7 miliar, meningkat sebesar 55,1% dari sebelumnya Rp 51,4 miliar," sambungnya.

Seiring dengan peningkatan pendapatan dan juga kontribusi laba joint venture tersebut, EBITDA perseroan dibukukan meningkat menjadi Rp 936,9 miliar dari sebelumnya Rp 907,4 miliar. Operating cash flow juga mengalami peningkatan dengan dibukukannya cash flow operasi positif sebesar Rp 248,9 miliar meningkat dari 2020 sebesar Rp 240,5 miliar.




TERBARU

[X]
×