Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Manager Learning Center Indonesia Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Anang E. Wicaksono mengatakan hal serupa. Menurutnya partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan likuiditas. “Adanya jurang antara literasi dan inklusi finansial membuat masyarakat kurang begitu siap terhadap layanan finansial termasuk perdagangan komoditi berjangka,” tuturnya.
Anang menambahkan jika edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat tidak gencar dilakukan volume pertumbuhan industri akan stagnan. Menurutnya, industri komoditas berjangka relatif stagnan semenjak tahun 2013 karena minimnya sosialisasi.
Baca Juga: Bappebti keluhkan banyaknya aksi penipuan di komoditas berjangka, begini modusnya
Faktor lain yang akan menjadi kendala industri komoditi berjangka adalah minimnya kontra-kotrak berjangka yang ditawarkan. Saat ini saja pihak BKDI baru memiliki empat kontrak berjangka yakni, forex, timah, emas, dan minyak kelapa sawit (CPO). Sedangkan untuk kontrak minyak bumi masih menunggu persetujuan Bappebti untuk izin penjualan.
Namun, tahun ini Anang optimistis partisipasi masyarakat juga jumlah produk berjangka yang ditawarkan meningkat. Dengan itu, volume transaksi untuk perdagangan komoditi berjangka juga akan terkerek.
Instansi terkait seperti Bappebti, Aspebtindo, dan pelaku bursa sudah melakukan standardisasi kurikulum untuk perdagangan komoditi berjangka. Targetnya tahun ini Aspebtindo juga akan menjadikan perdagangan komoditi berjangka sebagai kurikulum di perguruan tinggi di empat kota.
“Dengan bertambahnya transaksi akan menjadi lebih likuid maka bisa ada proses recovery juga bisa dijadikan lindung nilai,” kata Anang.
Baca Juga: PPh Final transaksi derivatif diharapkan dongkrak perdagangan komoditas berjangka
Sebagai informasi, transaksi multilateral BBJ dan BKDI mengalami peningkatan yoy. BBJ mencatatkan peningkatan sebesar sebesar 9,89 % yaitu 1.468.059 lot sedangkan BKDI mencatatkan peningkatan sebesar 47,69% atau naik menjadi 435.315 lot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News