kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,68   17,32   1.89%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata analis dan ekonom tentang prospek rupiah besok, Kamis (7/11)


Rabu, 06 November 2019 / 18:13 WIB
Ini kata analis dan ekonom tentang prospek rupiah besok, Kamis (7/11)
ILUSTRASI. Pekerja menghitung uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019). Pada penutupan perdagangan, Rupiah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan Asia setelah ditutup melemah 0,25 p


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rilis beberapa data makro ekonomi Indonesia belum bisa membendung sentimen defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) yang turun signifikan. Melesatnya dolar AS menutupi kinerja positif 3 data makroekonomi yang rilis.

Hari ini, kurs rupiah di pasar spot mengalami pelemahan 0,38% ke Rp 14.023 per dolar AS. Sementara, kurs tengah rupiah BI terpantau menguat 0,27% ke Rp 13.992 per dolar AS.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong sebut rilis data GDP kemarin yang masih di atas 5% menjadi salah satu katalis bagi pergerakan rupiah hari ini. Sementara itu, Ekonom Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana sebut pergerakan rupiah hari ini terutama didorong oleh data trade desficit AS.

“Dari dalam negeri beberapa data BPS sepertinya memiliki dampak bagi pergerakan rupiah hari ini. Data tersebut diantaranya ; data pertumbuhan ekonomi, data kondisi bisnis T3 2019 dan data pengangguran domestik. Namun sayangnya 3 data positif ini seakan tertutupi dengan pergerakan USD (terlihat dr USD index) yang cukup signifikan. Utamanya didorong trade deficit US yang turun signifikan,” Tutur Fikri dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/11).

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Masih Didominasi Sentimen Perang Dagang

Pada perdagangan besok, Leon beranggapan rupiah masih akan dipengaruhi sentimen umum seperti penguatan dollar akibat optimisme pertumbuhan ekonomi global yang membaik dan kemungkinan berakhirnya perang dagang antara Tiongkok dan AS.

Sementara Fikri menilai, rupiah besok akan menanti rilis data-data AS seperti data produksi minyak dan cadangan (gasoline production&inventories) serta total vehicle sales. Fikri menilai jika rilis 2 data ini lebih baik dari perkiraan analis, ada kemungkinan rupiah akan terdepresiasi pada perdagangan besok.

Berdasarkan beragam sentimen di atas, Fikri memproyeksikan rupiah besok akan menguat di rentang Rp 13.970 – Rp 14.070 per dolar AS. Sementara Lukman proyeksikan rupiah dapat kembali tertekan di atas Rp 14.000 dengan range Rp 14.000-Rp 14.050 per dolar AS.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Non-Migas Indonesia ke Tiongkok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×