Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah ditinggal secara serentak oleh empat orang direkturnya, PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) akhirnya mengesahkan jajaran direksi dan komisaris yang baru.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (20/1), Komisaris Utama SIAP Christian Victor Ponto didapuk menjadi Direktur Utama perseroan.
Sementara posisi Komisaris Utama kembali diisi oleh Rennier Abdul Latief. Rennier sebelumnya pernah menjabat sebagai komisaris utama SIAP. Pada tahun lalu, posisinya digantikan oleh Christian.
"Saya sebenarnya sudah pensiun. Tetapi saya ditunjuk lagi untuk kembali lagi ke perusahaan ini," ujar Rennier.
Rennier dan Christian sama-sama pernah menahkodai anak usaha Bakrie Grup, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Rennier merupakan mantan komisaris di ENRG dan Christian pernah menjabat sebagai Direktur Utama di ENRG.
"Saya sudah lama bekerja di dunia pertambangan," ujar Christian.
Dalam RUPSLB yang dihadiri 50,6% pemegang saham itu, hanya 1% yang tidak menyetujui perubahan manajemen SIAP.
Pemegang saham juga mengangkat tiga direksi lainnya. Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi SIAP:
Komisaris Utama: Rennier Abdul Latief
Komisaris: Chandra Purwanto
Komisaris Independen: Erry Firmansyah
Komisaris Independen: Yuli Soedargo
Komisaris Independen: Gautam Kunzru
Direktur Utama: Christian Victor Ponto
Direktur: Sebastian Ja'afar
Direktur: Dony Wisnu Wardhana
Direktur: Soelchan Arief Effendi
Sebelumnya, empat orang direktur yang mengundurkan diri adalah Direktur Utama Suluhuddin Noor, Direktur Keuangan Jeffrey Messakh, Direktur HRGA Agustanzil Sjachroezah, dan Direktur Operasi dan Pengembangan Iwan Bogananta.
Eks direksi SIAP ini tidak memperoleh acquit et de charge dari pemegang saham. Artinya, para mantan direktur tersebut tetap bertanggung jawab atas segala permasalahan yang tengah menimpa perseroan.
Seperti diketahui, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan pemeriksaan terhadap kasus gagal bayar saham SIAP dan laporan keuangan perseroan yang bermasalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News