kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dia pemicu ramainya penerbitan surat utang


Minggu, 09 Oktober 2016 / 22:41 WIB
Ini dia pemicu ramainya penerbitan surat utang


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Banyaknya obligasi jatuh tempo memicu maraknya penerbitan di kuartal IV tahun ini. Demikian disampaikan Direktur Pefindo Vonny Widjaja, Jakarta, Minggu (9/10).

Vonny merinci total obligasi jatuh tempo pada periode Oktober hingga Desember 2016 mencapai Rp 13,9 triliun.

"Sehingga emiten menerbitkan obligasi uuntuk pembiayaan kembali obligasi yang jatuh tempo," ujar Vonnny, Jakarta, Minggu (9/10).

Selain itu, tren suku bunga rendah serta dipangkasnya tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo menjadi 5% juga memicu ramainya penerbitan obligasi. Kondisi ini mendorong murahnya cost of fund penerbitan surat utang.

Demikian juga dengan isu kenaikan Fed rate pada Desember yang memicu issuer mengeluarkan obligasi lebih cepat di kuartal keempat.

"Perusahaan juga membutuhkan pendanaan untuk ekspansi, termasuk pengembangan infrastruktur," imbuh Vonny.

Di sisi lain, permintaan obligasi relatif tinggi seiring masuknya capital inflow akibat penundaan kenaikan Fed rate di September serta naiknya jumlah dana repatriasi pada akhir termin pertama Tax Amnesty. Capital inflow juga dipicu oleh stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sehingga mendorong turunnya risiko nilai tukar. "Terutama dilihat oleh investor luar negeri," ujar dia.

Investor dalam negeri juga memburu surat utang korporasi akibat penurunan tingkat suku bunga obligasi pemerintah di hampir semua tenor. Menurut Vonny, investor domestik kemudian mencari yield yang lebih menarik. "Obligasi korporasi dengan peringkat bagus menjadi incaran investor," tutur Vonny.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×