Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Jakarta - Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menggelar Paparan Publik Insidental pada Rabu 28 Februari hari ini guna menjelaskan sejumlah kabar dan perkembangan terbaru terkait dengan fundamental perusahaan.
Paparan yang digelar online itu juga mencakup penjelasan informasi soal kemitraan dengan TikTok serta gambaran umum prioritas perseroan setelah mampu mencapai EBITDA yang disesuaikan (adjusted) positif di kuartal empat 2023.
Dalam public expose itu, manajemen GoTo menjelaskan tiga strategi besar yang akan menjadi fokus pada tahun ini demi mencapai profit.
Pertama, GoTo akan meningkatkan frekuensi pengguna eksisting dan terus memperluas jangkauan pasar, melalui inovasi produk yang menjangkau konsumen yang memprioritaskan harga.
Sepanjang tahun 2023, GoTo telah meluncurkan berbagai produk dan inovasi yang menyasar segmen konsumen yang memprioritaskan harga untuk memperluas jangkauan pasar (total addressable market). Produk itu di antaranya, GoCar Hemat, GoFood Mode Hemat, GoTransit yang dikelola lini bisnis on-demand service (ODS) atau Gojek.
Di lini bisnis financial technology (fintech), GoTo Financial merilis aplikasi GoPay yang telah diunduh lebih dari 10 juta kali. "Perseroan akan terus mendorong peningkatan penggunaan produk-produk itu, sejalan dengan upaya menjangkau pengguna baru," tulis manajemen GoTo, dalam siaran pers.
Strategi kedua, perseroan akan meningkatkan monetisasi dan memperkuat fundamental perusahaan. Langkah ini dilakukan via inovasi produk dengan take rate (tingkat komisi) yang lebih tinggi, mulai dari produk Gopay Later, dan Gopay Pinjam.
"GoPay Pinjam menunjukkan kinerja yang solid, tercermin dari total pinjaman yang terus naik dari kuartal keempat 2022 hingga kuartal ketiga 2023,” tulis manajemen GoTo.
Selain itu, perseroan bersama mitra strategisnya, Bank Jago juga meluncurkan layanan tabungan GoPay Tabungan by Jago yang menawarkan berbagai jenis rekening sesuai dengan kebutuhan pengguna, mulai dari pembayaran sehari-hari hingga menabung untuk masa depan.
Strategi ketiga, memperkuat fundamental melalui pengelolaan beban usaha secara disiplin, dari beban infrastruktur dan pengembangan teknologi informasi, beban operasional tetap, dan insentif dan promosi.
Dalam 9 bulan tahun lalu atau per September 2023, perusahaan berhasil memangkas rugi bersih periode berjalan hingga 54% menjadi Rp 9,59 triliun dari periode 9 bulan di tahun 2022 yakni rugi sebesar Rp 20,91 triliun.
Perbaikan ini dihasilkan dari monetisasi dan pengurangan insentif serta beban pemasaran sebesar 36% pada Q3-2023, dibandingkan tahun sebelumnya, atau penghematan sebesar Rp 2,1 triliun untuk kuartal 3-2023.
Direktur Keuangan GoTo, Jacky Lo, memaparkan bahwa selain dari kemitraan e-commerce yang baru diselesaikan, Grup GoTo juga mencatat EBITDA yang disesuaikan positif untuk keseluruhan kuartal empat 2023.
“Pada Februari 2023, kami mengumumkan bahwa perseroan menargetkan EBITDA disesuaikan positif secara Grup di kuartal empat 2023. EBITDA yang disesuaikan secara Grup terus meningkat selama 7 kuartal terakhir dan kami akan melanjutkan tren ini ke depan, didukung oleh manfaat transaksi Tokopedia TikTok.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News