kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Ini cara Aberdeen Asset Management memulai bisnis


Senin, 23 Maret 2015 / 19:35 WIB
Ini cara Aberdeen Asset Management memulai bisnis
ILUSTRASI. Suasana pengunjung saat pembukaan gerai Mitra10 dan Atria di Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (21/9/2023). KONTAN/Baihaki/21/9/2023


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kuartal II 2015 ini Aberdeen Asset Management bakal resmi beroperasi di Indonesia. Manajer investasi ini mengaku memakai filosofi investasi jangka panjang pada setiap pengelolaan produk reksadananya.

Presiden Direktur Aberdeen Asset Management Indonesia, Sigit Pratama Wiryadi mengatakan, pihaknya akan memilih efek saham sebagai aset dasar dan akan dipertahankan dalam jangka waktu panjang antara 5 tahun dan 10 tahun. "Jadi kita konsepnya bukan trading. Kami memilih emiten yang kami pandang punya prospek bisnis yang baik," ujar Sigit saat berkunjung ke kantor redaksi Harian Kontan, Senin (23/3).

Ia menambahkan tim riset Aberdeen Asset Management Indonesia akan menyaring emiten-emiten mana saja yang layak dijadikan aset dasar reksadana dalam jangka panjang. Sehingga tidak menutup kemungkinan emiten tersebut merupakan emiten yang belum diriset oleh MI lain padahal berfundamental baik.

Head of Investment Aberdeen Asset Management Indonesia Bharat Joshi mengatakan Aberdeen hanya berinvestasi pada emiten yang bisnisnya mereka pahami. "Kita akan memilih perusahaan yang tepat dengan bisnis, manajemen dan konidisi keuangan yang baik," tambah Bharat.

Ia mencontohkan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) merupakan salah satu emiten pilihan Aberdeen. Menurutnya perusahaan ini belum dilirik banyak investor, padahal kondisi fundamental BATA cukup prospektif dengan kondisi bisnis yang relatif terus ekspansif.

Sigit menambahkan dengan strategi pengelolaan investasi jangka panjang, Aberdeen akan menyasar investor yang juga berhorison investasi jangka panjang. "Kita juga harus edukasi investor ritel bahwa reksadana merupakan instrumen investasi jangka panjang," papar Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×