kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini bikin Indonesia kurang menarik ketimbang India


Jumat, 25 Agustus 2017 / 11:24 WIB
Ini bikin Indonesia kurang menarik ketimbang India


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Imbal hasil tinggi belum tentu menarik minat investor untuk menaruh dana di pasar modal. Indonesia menjadi salah satu emerging market dengan suku bunga menarik.

Imbal hasil obligasi korporasi Indonesia yang mencapai rata-rata 9,16% masih lebih tinggi ketimbang India di angka 7,27%. Ini adalah bunga rata-rata penerbitan obligasi pada periode Januari-Juli 2017.

Meski India menawarkan bunga lebih rendah ketimbang Indonesia, pemodal asing lebih tertarik memasukkan dana ke pasar modal Bollywood. Total kepemilikan asing di obligasi korporasi India mencapai 2,44 triliun rupee atau setara Rp 508,6 triliun.

Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas mengatakan, ada dua hal yang menahan investor asing masuk ke pasar obligasi korporasi Indonesia. Pertama, faktor risiko likuiditas.

Karena tidak ada market maker untuk obligasi korporasi. "Kedua, faktor credit risk, asing masih belum familiar dengan penilaian rating dari local rating agency," kata Handy kepada KONTAN, Jumat (25/8).

Dia menambahkan, sebenarnya potensi obligasi korporasi Indonesia masih terbuka. Terutama untuk perusahaan-perusahaan Indonesia yang memiliki rating bagus, misalnya BUMN dengan peringkat AAA. Atau perusahaan publik dengan penerbitan tenor pendek. "Saya rasa struktur obligasi seperti ini yang akan bisa menarik minat investor," kata Handy.

Sekadar membandingkan, jumlah kepemilikan asing di obligasi korporasi India sudah melampaui outstanding obligasi korporasi domestik Indonesia. Menurut data KSEI per Juli lalu, total obligasi korporasi Indonesia masih berada di bawah Rp 400 triliun. Sedangkan kepemilikan asing berkisar 6%.

Handy mengatakan, Indonesia dan India sama-sama emerging market dengan peringkat investment grade dan potensi pertumbuhan ekonomi yang bagus. Secara nominal yield, Indonesia lebih tinggi dan lebih terbuka terhadap investor asing dibandingkan dengan India. "Jadi Indonesia seyogyanya lebih menarik dari kacamata investor asing, tercermin juga dari return obligasi, Indonesia yang tertinggi dibanding negara Asia lain," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×