Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan jual pada saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mulai mereda. Saham emiten rokok ini kembali ke zona hijau dengan kenaikan 4,61% ke Rp 2.950 per saham, Selasa (30/7).
Sejak awal perdagangan hari ini, saham HMSP terus menguat. Padahal sudah sepekan lamanya, saham HMSP cenderung berkubang di zona merah. Kenaikan saham HMSP juga sejalan dengan melonjaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,24% ke level 6.376,996.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pelemahan saham HMSP sebelumnya disebabkan pembobotan LQ45 yang menambah variabel free float. Bobot saham ini terhadap LQ45 pun hanya 7,44%.
Baca Juga: Usai turun dalam, saham HMSP melonjak dan diburu asing
Jika bobot HMSP terpangkas, fund manager yang menggunakan LQ45 sebagai acuan portofolionya akan melakukan rebalancing dan mengurangi porsi HMSP. Namun, terlepas dari hal tersebut, fundamental HMSP masih cukup baik.
Lanjar menilai, dengan harga yang berada di bawah Rp 3.000, saham HMSP sudah cukup murah. Apalagi, kinerja HMSP masih tumbuh. Reliance memprediksi pendapatan HMSP bisa tumbuh 5% di tahun 2019 dengan pertumbuhan laba bersih 10%.
Saat ini, margin laba bersih HMSP pun masih cukup sehat, di atas rata-rata sebesar 13%. Begitu juga dengan ROA dan ROE yang sehat masing masing dilevel 32.6% dan 50.5%.
Baca Juga: Ini Dampak Penyesuaian Bobot Indeks LQ45 ke Harga Saham Emiten
"ROE 50% ini seakan memberikan indikatif investment value yang besar," ujar Lanjar kepada KONTAN, Selasa (30/7).
Saat ini, price earning ratio (PER) HMSP berada di kisaran 24 kali lebih rendah dari PER rata-rata lima tahun terakhir yang berada di kisaran 35 kali. Artinya, dengan PBV 12 kali, harga HMSP yang di bawah Rp 3.000 menjadi murah.
Sehingga, masih ada potensi kenaikan saham HMSP dalam jangka pendek. Secara konsensus, target fundamental harga HMSP berada di kisaran Rp 3.800 hingga Rp 4.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News