Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari perhelatan Initial Public Offering (IPO) tersebut, PNBS mengincar dana segar Rp 600 miliar. Namun ternyata, yang terserap pasar cuma Rp 475 miliar.
Analis Reliance Securities Hansen Teguh menilai bahwa tak terserapnya penawaran saham perdana PNBS itu dikarenakan investor yang cenderung menghindari saham perbankan untuk sementara ini.
"Suku bunga acuan yang menjadi 7,5% itu salah satu penyebabnya. Inflasi pun diprediksi tinggi," sebutnya, kepada KONTAN, Rabu, (15/1).
Padahal, harga saham PNBS terbilang murah. Berdasarkan laporan keuangan 30 September 2013, Hansen melihat Price Book Value (PBV) PNBS yaitu sekitar 2 kali.
Bahkan, perseroan menargetkan PBV di posisi 1 kali sampai 1,1 kali pada tahun ini. Hansen menyebut, ini berada di bawah rata-rata PBV sektor finansial yakni sekitar 2,2 kali.
Jika menengok fundamental PNBS, Hansen pun melihat kondisi bank syariah yang pertama melantai di bursa itu sebenarnya bagus. Ia merasa, semestinya PBV emiten ini bisa meningkat 2 kali lipat dengan penambahan ekuitas dari dana hasil IPO.
Saham perdana PNBS dibuka stagnan di harga 100. Kemudian saat penutupan pasar hari ini, saham PNBS tutup melorot 3% ke harga 97. Meski begitu, Hansen merekomendasikan beli dengan target harga 200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News