Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Aliran dana asing ke pasar saham Indonesia mulai negatif untuk pertama kalinya tahun ini, setelah investor menarik dananya dari pasar saham untuk hari ke-22.
Menurut situs Bloomberg, investor asing telah menjual sahamnya senilai US$ 68 juta kemarin (24/6), dengan total arus keluar tahun ini menjadi $ 20 juta.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun untuk hari kelima atau turun 0,2% menjadi 4.418,872, dan ini merupakan penutupan perdagangan terendah sejak 28 Januari.
Jakarta Indeks merosot 15% sejak mencapai rekor pada 20 Mei lalu. IHSG tersebut telah mencerminkan penurunan pasar negara berkembang setelah Gubernur Federal Reserve, Ben S. Bernanke merencanakan pengurangan stimulus.
Rencana the Fed itulah yang direspon oleh investor asing di Indonesia. "Ini adalah tanda yang jelas bahwa, investor asing underweighting terhadap saham Asia Tenggara, termasuk saham di Indonesia," John Teja, direktur Ciptadana Securities di Jakarta, seperti yang dikutip Bloomberg.
Sementara itu, MSCI Emerging Markets Index anjlok 15% sejak pernyataan Bernanke dilontarkan.
Ia bilang, arus keluar akan terus naik dan IHSG akan tetap di bawah tekanan. “Saya rasa tingkat indeks bisa menjadi 4.200, dan menjadi titik yang baik untuk masuk kembali ke pasar, " tambahnya.
Tengok saja, PT Astra International Tbk (ASII), emiten berkapitalisasi terbesar te;ah mencatat penurunan sebesar 2,4%. Begitu juga dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), perusahaan telekomunikasi terbesar juga ikut tumbang 2,5%, sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga merosot 1,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News