kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Garuda Indonesia baru bisa masuk ke Holding BUMN Pariwisata di 2023


Selasa, 14 Desember 2021 / 07:40 WIB
Ini alasan Garuda Indonesia baru bisa masuk ke Holding BUMN Pariwisata di 2023


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) diharapkan dapat bergabung dalam Holding BUMN Pariwisata pada tahun 2023 mendatang.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang merupakan induk Holding BUMN Pariwisata membuka peluang bahwa PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dapat bergabung dalam holding tersebut.

Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia Dony Oskaria menjelaskan, Garuda Indonesia dapat bergabung dalam Holding BUMN Pariwisata pada tahun 2023 mendatang. Hal itu lantaran adanya beberapa faktor.

“Garuda Indonesia secara permodalan negatif cukup signifikan sehingga kalau di lebur akan menguras seluruh perusahaan yang sehat. Untuk itu mereka menunggu proses restrukturisasi selesai baru akan masuk secara finansial ke Holding BUMN Aviata,” jelas Dony dalam konferensi pers, Senin (13/12).

Dengan demikian, Dony pun optimis Garuda Indonesia bisa bergabung dalam Holding BUMN Pariwisata. Hal itu lantaran dia menilai Garuda Indonesia masih aktif dalam beroperasi terutama juga bekerja sama dengan Aviata dalam momentum MotoGP.

Baca Juga: Dorong pemulihan pariwisata, Ini rencana bisnis Holding BUMN Pariwisata

 

“Insyaallah proses restrukturisasi akan berjalan lancar dan kita harapkan di tahun 2023 Garuda Indonesia bisa bergabung dengan Aviata,” tutup dia.

Sebelumnya, Kementerian BUMN resmi membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung yang berada di bawah PT Avisasi Pariwisata Indonesia (Persero). Hal itu guna mendorong percepatan pemulihan industri pariwisata di Indonesia.

Adapun hingga saat ini holding ini masih beranggotakan PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Nataour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×