kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan beberapa start up terkemuka pilih merger dengan SPAC


Kamis, 20 Mei 2021 / 10:50 WIB
Ini alasan beberapa start up terkemuka pilih merger dengan SPAC


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

Selain Ticket.com, perusahaan ride-hailling dan layanan pesan antar, Grab Holdings telah mengumumkan rencananya untuk melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS). Untuk itu, Grab Holdings sepakat untuk merger dengan Altimeter Growth Corp, sebuah perusahaan SPAC asal Negeri Paman Sam.

Dikutip dari siaran pers di situs Grab.com pada 13 April 2021, rencana merger tersebut diharapkan dapat mengangkat valuasi Grab menjadi US$ 39,6 miliar yang didasari oleh ekuitas proforma. Merger antara Grab dan Altimeter Growth Corp mencakup investasi dalam bentuk dana tunai baru senilai US$ 4,5 miliar.

Nilai investasi tersebut sudah termasuk dana dari para investor yang berkomitmen penuh dalam PIPE yang didukung oleh Altimeter Capital Management, LP lebih dari US$ 4 miliar, sedangkan Altimeter Growth Corp sendiri menginvestasikan dana sebesar US$ 750 juta.

Investor-investor global dalam PIPE meliputi BlackRock, Counterpoint Global (Morgan Stanley Investment Management), T Rowe Price Associates, Inc, Fidelity International, Fidelity Management and Research LLC, Janus Henderson Investors, Mubadala, Nuveen, Permodalan Nasional Berhad, dan Temasek. Investor Indonesia seperti Djarum, Keluarga Sariaatmadja, dan Sinar Mas juga berpartisipasi dalam penawaran PIPE tersebut.

Baca Juga: Grab Holdings (GRAB) umumkan rencana melantai di bursa saham AS tahun ini

Altimeter Growth Corp berkomitmen untuk memegang saham yang dimiliki oleh sponsornya selama 3 tahun, di mana 10% dari saham tersebut akan dimanfaatkan untuk Dana GrabForGood untuk mendukung berbagai program sosial dan lingkungan yang berdampak secara jangka panjang

Setali tiga uang, Traveloka, start up perjalanan (travel) online, juga berencana menjajal IPO di AS melalui kerja sama dengan SPAC demi mendapatkan dana segar.

Selanjutnya: Masih ada 25 perusahaan dalam pipeline IPO BEI, ini rinciannya

Dalam berita sebelumnya, Chief Executive Officer Traveloka Ferry Unardi menyampaikan, IPO di bursa dengan mekanisme SPAC merupakan cara yang sangat efisien. Ia berujar, tidak menutup kemungkinan Traveloka akan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah resmi melantai di bursa saham AS.

“Jika kami dapat melakukannya lebih cepat, selanjutnya kami dapat fokus pada eksekusi dan mengembangkan perusahaan,” tandas Ferry dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×