Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Kamis (14/5) ditutup melemah 40,52 poin atau 0,89% ke posisi 4.513,83.
Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 955,56 miliar di seluruh pasar. Kendati demikian, investor asing juga masih mencatat net buy atau beli bersih terhadap sejumlah saham kendati nilainya tak sebanding dengan yang dilepas asing.
Mengutip data RTI, sebanyak 268 saham turun dan 115 saham naik, serta 155 saham tidak berubah pada akhir perdagangan. Selama perdagangan IHSG bergerak dari level terendah 4.494,15 ke level tertinggi 4.564,15.
Baca Juga: Ini 10 saham terbesar yang dilego asing pada perdagangan Kamis (14/5)
Total volume perdagangan di BEI 6,87 miliar saham dengan nilai Rp 6,69 triliun. Frekuensi perdagangan saham tersebut sebesar 575.733 kali. Enam dari 10 sektor melemah yang dipimpin sektor aneka industri yang anjlok 2,95% dan sektor keuangan yang turun 2,77%.
Di tengah net sell besar-besaran terhadap saham-saham penggerakn indeks, asing ternyata masih mengumpulkan saham-saham ini.
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) merupakan saham yang paling banyak diborong asing. Total volume perdagangan saham MNCN 308,9 juta dengan nilai Rp 271,3 miliar.
Saham MNCN ditutup menguat 7,83% ke Rp 895 per saham pada penutupan perdagangan.
Baca Juga: IHSG ditutup turun tipis ke 4.538,08 pada akhir perdagangan sesi I hari ini
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi saham kedua terbesar yang diborong asing. Total volume perdagangan BMRI 73,4 juta dengan nilai Rp 290,1 miliar. Saham BMRI ditutup melemah 1,50 ke posisi Rp 3.950 pada akhir perdagangan.
Ini 10 saham net buy terbesar investor asing pada perdagangan Kamis 14 Mei 2010
1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 64,6 miliar
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 27,5 miliar
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 16,1 miliar
4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 15,1 miliar
5. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 14,7 miliar
6. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 7,3 miliar
7. PT Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 5,2 miliar
8. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Rp 4,3 miliar
9. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) Rp 1,6 miliar
10. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp 1,1 miliar
Baca Juga: Bidik pasar Sulawesi, Indocement Tunggal (INTP) relokasi terminal apung ke Konawe
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News