kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ingat! Hari Ini Cum Date Rights Issue Bank BTN (BBTN)


Kamis, 22 Desember 2022 / 13:13 WIB
Ingat! Hari Ini Cum Date Rights Issue Bank BTN (BBTN)
ILUSTRASI. Aksi korporasi rights issue PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memasuki masa cum date di pasar reguler dan negosiasi pada Kamis (22/12).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi korporasi rights issue PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memasuki masa cum date di pasar reguler dan negosiasi pada Kamis (22/12).

Investor yang memiliki saham BBTN hingga penutupan perdagangan nanti sore  berhak mendapatkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights.

Adapun tanggal cum date untuk pasar tunai adalah 26 Desember. Pada hari yang sama merupakan tanggal recording date atau tanggal pencatatan investor yang bisa mendapatkan HMETD BTN.

Bagi setiap pemegang 100 juta saham BTN yang namanya tercatat dalam recording date akan mendapatkan 32.525.443 HMETD. Hak untuk mengikuti rights issue tersebut akan didistribusikan kepada pemegang saham pada 27 Desember 2022 dengan nama BBTN-R.

Jika seorang investor ritel hanya memiliki 10 lot saham BBTN atau setara dengan 1.000 unit saham, tidak perlu khawatir karena akan tetap mendapatkan right. Setelah recording date, investor tersebut akan mendapatkan 325 HMETD. Seluruh HMETD tersebut bisa ditukar seluruhnya menjadi saham baru BBTN dengan jumlah 325 unit.

Setiap 1 HMETD bisa ditukar dengan 1 saham baru BBTN dengan harga pelaksanaan Rp 1.200. Masa perdagangan dan pelaksanaan HMETD dimulai pada 28 Desember 2022 dan selesai pada 5 Januari 2022.

Baca Juga: Simak Rekam Jejak Aksi Korporasi Bank BTN, Mulai dari IPO Hingga Rights Issue

Pada perdagangan saham BBTN pagi ini, saham BBTN bergerak di zona hijau di range Rp 1.395 - Rp 1.410 hingga pukul 10.30 WIB. Bila dibandingkan dengan harga kemarin, saham BBTN mencatatkan kenaikan 1,07% Volume perdagangan tergolong ramai dengan 5,07 juta saham berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp 7,1 miliar. Apabila hari ini  ditutup di zona hijau maka, saham BBTN mencatatkan rally 3 hari berturut-turut.

Dengan kenaikan ini maka selisih harga saham BBTN dengan  harga pelaksanaan (exercise price) semakin melebar. Dengan harga pelaksanaan Rp 1.200 maka ada diskon sekitar Rp210 per saham.

Selisih harga saham induk dan harga pelaksanaan sangat mungkin kembali melebar, sejalan dengan penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang kerap terjadi menjelang tutup tahun (window dressing). Adapun harga wajar BBTN, atau 1x nilai buku (PBV) berada di level Rp2.030.

“Saat ini saham BBTN undervalue dan harga rights juga terdiskon. Rights issue ini sangat positif karena seluruh dana hasil penerbitan saham baru digunakan memperkuat modal sehingga dapat meningkatkan kapasitas penyaluran kredit. Setidaknya harganya bisa Rp 2.000,” kata Direktur Samuel Sekuritas, Suria Dharma, Rabu (21/12).

Price to book value (PBV) adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Rasio price to book value yang lebih kecil dari 1 dapat mengindikasikan saham perusahaan adalah murah karena masih lebih rendah dari nilai buku, begitu pula sebaliknya.

Sementara itu, Hans Kwee, Direktur Swarna Equator Investama, mengatakan rights issue BBTN menarik karena harga saham masih lebih murah dibandingkan fundamentalnya.

"Seberapa menarik sebuah rights issue akan dilihat dari harga saham terakhir emiten menjelang cum rights. Pada konteks ini, aksi korporasi BBTN terbilang menarik karena fundamentalnya bagus sementara harganya belum mencerminkan fundamental," kata Hans Kwee, Direktur Swarna Equator Investama.

 Maximilianus Nico Demus, Direktur Pilarmas Investindo, menjelaskan selama harga rights issue (exercise price) berada di bawah harga sahamnya, akan menarik buat investor karena menjadi semacam kompensasi atas dukungan terhadap penerbitan saham baru. Semakin lebar selisihnya, akan semakin baik lagi.

"Apalagi kita melihat potensi kenaikan harga dan prospek bisnis BBTN cukup positif," katanya.

Menurut Maximilianus, agenda penguatan modal melalui penerbitan saham baru adalah hal positif. Setelah menerima suntikan modal baru, gerak BBTN bukan hanya menjadi lebih lincah, juga semakin kompetitif. “Kapasitas penyaluran kredit pun melonjak drastis,” imbuhnya.

Baca Juga: Saham BBTN Menguat Jelang Cum Date Rights Issue, Ini Kata Analis

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×